“Ciri-cirinya mengendarai motor Vario dengan lampu riting nyambung dengan lampu rem. Tidak tahu tahun berapa motornya ini. Pakai jaket jins biru dengan helm biru, hidungnya mancung, kulit sawo matang, memepet motor saya dan mencoba meraih tas dan sedikit menyentuh perut saya,” ujar Dewi saat dikonfirmasi, Rabu (24/8/2022).
Dewi bersyukur masih bisa mempertahankan tas yang dibawanya itu. Sebuah lubang besar menyelamatkan dirinya dari uji coba begal tersebut.
“Ketika mau mengambil ada lubang cukup dalam sehingga orang itu menjauh ke kanan. Alhamdulilah saya ada waktu buat lebih waspada dan melihat wajahnya, tetapi saya tidak mengenali siapa orang tersebut,” tambah Dewi.
Rupanya, pelaku masih terus mengejar Dewi dan berusaha memepetnya. Pelaku mencoba menyentuh payudara, namun tidak kena lantaran Dewi masih berusaha mempertahankan diri dengan menabrakkan ban motor depannya ke arah motor pelaku.
“Saya pikir dengan menabrakkan motor saya ke motor pelaku supaya dia bisa jatuh. Ternyata dia hanya terserempet. Saya berupaya untuk mengegas, tapi gas motor pelaku lebih cepat. Spontan saya langsung ambil HP dan sambil jalan untuk menelepon kakak saya,” kata Dewi.
Rupanya, pelaku mengetahui bahwa korbannya menelepon seseorang hingga akhirnya melarikan diri masuk ke perkampungan desa. Sesampainya di daerah Tambakselo, Dewi bertemu dengan mobil polisi dan meminta bantuan.
“Sebelumnya kalau naik motor selalu ada temannya. Tidak tahu kenapa kemarin kok saya sendiri. Niatnya mau tukar motor sama kakak yang bawa mobil karena lagi belanja, tetapi sampai di jalan malah didekati orang yang mau ambil tas dan menyentuh bagian vital saya,” jelas Dewi.
Akibat kejadian ini, Dewi mengaku trauma naik motor saat melintasi jalur tersebut. Menurut Dewi, dirinya sudah banyak mendengar orang-orang yang mengalami kejadian yang sama seperti yang dialaminya itu.