MAGELANG (SUARABARU.ID)- Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Magelang, sejak beberapa hari terakhir menerapkan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, bagi kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil.
Akibat dari pembatasan tersebut, pada jam- jam tertentu terlihat adanya antrean kendaraan baik sepeda motor maupun mobil di dalam aera sejumlah SPBU tersebut.
Dari pantauan yang dilakukan suarabaru.id, pembatasan pembelian Petralite di masing-masing SPBU berbeda-beda. Ada yang membatasi pembelian BBM Petralite untuk sepeda motor maksimal Rp 20.000 dan mobil maksimal Rp 100.000. Tetapi juga ada yang batas maksimal pembelian Petralite untuk sepeda motor Rp25.000 dan mobil maksimal Rp 70.000.
“Penerapan pembatasan pembelian BBM jenis Petralite tersebut telah dilaksanakan sejak awal Agustus lalu, seiring pembatasan pasokan dari Pertamina yang mencapai lebih dari 50 persen dari dari kouta sebelumnya,” kata Ririn, Staf Administrasi SPBU Potrobangsan, Kota MagelangSelasa ( 23/8/2022).
Ia mengatakan, sebelumnya, Pertamina memasok Petralite ke SPBU Potrobangsan sebanyak 16.000 liter sampai 24.000 liter per harinya. Namun, sejak adanya pembatasan, pasokan yang diterima hanya 8.000 liter per harinya.
Menurutnya, dengan persediaan Petralite yang hanya 8.000 liter per harinya, pihaknya melakukan penjadwalan pembelian BBM subsidi tersebut sebanyak dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore hari.
“Dari pasokan yang diterima sebanyak 8000 liter dalam sehari, kami membaginya untuk dua kali penjualan Yakni, 4000 liter untuk pagi hari dan sore hari juga sebanyak 4.000 liter,” katanya.
Adanya pembatasan pembelian BBM jenis Petralite oleh sejumlah SPBU di Kota Magelang tersebut, membuat gelisah para pengguna kendaraan bermotor.
Salah satunya, Rudi Kustanto warga Secang mengatakan, pembatasan pembelian Pertalite tersebut sangat merugikan, karena harus mencari ke beberapa SPBU yang mempunyai persedian Petralite.
“Saya harus mencari ke sejumlah SPBU lain, bila di SPBU yang dituju tidak melayani pembelian Petralite, “ kata Rudi
Menurutnya, dirinya terpaksa membeli BBM jenis Pertamax, bila sudah tidak menemukan lagi SPBU yang menjual Petralite.
“Selain itu, bila terpaksa harus membeli BBM yang lebih mahal harganya jelase sangat keberatan, karena sebagai pengemudi ojek online cukup banyak berjalan mencari dan mengantarkan penumpang , sehingga konsumsi BBM juga lebih banyak juga,” ujarnya. W. Cahyono