Mengangkat tema “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat”, berdasarkan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor B-620/M/S/TU/00/04/07/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juli 2022 lalu.
Tema ini diusung dengan maksud menggambarkan semua elemen Bangsa Indonesia bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan di tengah keterpurukan..
Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, memahami kemerdekaan sebagai suatu keadaan jiwa yang hidup, bersifat dinamis dan berdiri di atas kaki sendiri. Oleh karena itu, gagasan Trisakti diformulasikan olehnya, dengan tiga rumusan, yaitu (1) berdaulat dalam politik; (2) berdikari dalam ekonomi; dan (3) berkepribadian dalam kebudayaan. Inti dari gagasan Trisakti adalah kemerdekaan.
Lama sudah bangsa Indonesia merdeka, tetapi pemahaman akan berdikari, yang memiliki arti berdiri atas kaki sendiri, masih belum dipahami betul. Sampai saat ini kita tidak menyadari bahwa kebergantungan tersebut membuat bangsa kita tidak juga mampu mensejahterakan rakyatnya.
Sesungguhnya, bangsa Indonesia memiliki modal yang melimpah, baik dalam hal modal ekonomi, sumber daya alam dan manusia, serta kebudayaan dan nilai-nilai sosial.
Bangsa Indonesia memiliki budaya kuat untuk menggerakkan kesadaran bersama, untuk hidup bersama bergotong royong serta saling melengkapi. Keberagaman suku, budaya, agama, dan latar belakang yang dimiliki, adalah modal yang kuat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.