blank
Niken Ichtiaty, , istri Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis, dinobatkan jadi Bunda Sanitasi Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID ) – Niken Ichtiaty, Istri Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis, dinobatkan menjadi Bunda Sanitasi Kota Magelang di Pendapa Pengabdian, Kamis lalu (11/8).

Penobatan ini diharapkan menjadi stimulan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berperilaku hidup bersih.

‘’Saya adalah Bundanya Kota Magelang. Terkait sanitasi ini saya berterima kasih kepada Forum Temu Rembuk Babagan Pembangunan Sanitasi, Air Minum dan Perilaku Hygiene (Forum Tembang Tidar/FTT) yang sudah memberikan banyak gambaran apa itu Bunda Sanitasi, fungsi dan kerjanya,’’ kata Niken, dalam sambutan Penobatan Bunda Sanitasi.

Menurutnya, Kota Magelang adalah kota kecil dengan penduduk sekitar 127.000 jiwa, serta keterbatasan lahan, maka perlu kerjasama pemerintah dengan lembaga masyarakat yang peduli kebersihan untuk mewujudkan Kota Magelang yang modern, bersih dan bebas Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

‘’Adanya sinergitas yang bagus antara Pemkot dengan lembaga masyarakat yang peduli kebersihan ini maka diharapkan Kota Magelang jadi kota yang modern, bersih dan bebas ODF. Kita akan buat target ke depan Kota Magelang ODF,” tandas Niken.

Agenda terdekat, lanjutnya, pihaknya bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Magelang akan menggelar kerjabakti membersihkan jamban komunal di Kelurahan Panjang.

Dia berpesan, bahwa sanitasi adalah untuk kepentingan diri sendiri, dan masa depan generasi mendatang.

‘’Dimulai dari diri sendiri dengan perilaku sehat maka akan diwariskan ke anak cucu, dan untuk kepentingan kelestarian bumi,’’ ungkap Niken.

Kepala DPUPR Kota Magelang M. Syafrudin Kurniawan menjelaskan, terkait sanitasi, Kota Magelang belum sepenuhan bebas BABS, masih ada warga yang membutuh dorongan agar tidak BABS di sungai atau kali. Masih banyak juga warga yang belum memiliki jamban layak.

Kondisi tesebut berpotensi menimbulkan bahaya besar. Ini menjadi masalah penting yang harus ditangani dan diselesaikan bersama, maka membutuhkan kerjasama berbagai pihak.

‘’Kesadaran masyarakat juga menjadi kunci utama mengatasi masalah sanitasi,’’ ujar Kurniawan.

Di Kota Magelang terdapat FTT, wadah masyarakat yang peduli air minum, sanitasi, dan perilaku hygiene yang berbasis masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan adalah mempromosikan perilaku hidup bersih, monitoring, mengkoordinasikan dan bekerjasama dengan pemerintah serta masyarakat untuk mendorong implementasinya di seluruh kelurahan.

Forum ini juga melihat kebutuhan masyarakat dalam sanitasi, maka dibutuhkan sosok yang bisa diterima masyarakat. Figur tersebut diharapkan bisa mendorong, mengayomi dan mendukung upaya peningkatan akses sanitasi di Kota Magelang,

‘’Figur tersebut kita percayakan kepada Ibu Niken Ichtiati, sebagai Bunda Sanitasi. Dengan harapan menjadi stimulan agar masyarakat lebih sadar akan kebutuhan sanitasi yang baik, aman dan berkelanjutan,’’ imbuh Kurniawan.

Tugas Bunda Santitasi di antaranya melakukan peran strategis menggerakkan semua komponen dan sumber daya yang ada di Kota Magelang, mengoptimalkan pemberdayaan perempuan dalam proses pembangunan sanitasi, meningkatkan peran serta masyarakat memelihara sanitasi dan lingkungan yang aman dan sehat.

‘’Kemudian menjadi penggerak bagi kader FTT untuk mengedukasi dan sosialisasi perihal sanitasi yang layak dan aman kepada masyarakat, membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, serta mendukung dan berperan aktif dalam program pemerintah terkait pembangunan sanitasi yang layak dan aman,’’ terangnya.

Wali Kota Muchamad Nur Aziz mengapresiasi penobatan Bunda Sanitasi sebagai upaya menggerakkan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Pihaknya meminta agar Bunda Sanitasi turun ke bawah bersama FTT dan masyarakat untuk bekerja keras dalam rangka mewujudkan Kota Magelang yang bersih, layak dan aman.

‘’Kita jadikan Kota Magelang menjadi tempat yang layak untuk hidup dan bebas berkreasi,” tuturnya. (pemkotmgl)