blank
Dwiki Dharmawan (kanan), berfoto bersama Andy Rif dan Dira Sugandi, usai acara jumpa pers. Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Konser musik bertajuk ‘Rapsodia Nusantara’, akan menjadi rangkaian perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, sekaligus HUT Ke-72 Jawa Tengah. Konser ini akan berlangsung di Kelenteng Agung Sam Poo Kong, Semarang, Sabtu (13/8/2022) malam.

Pergelaran musik yang disajikan dalam format orkestra ini menampilkan kolaborasi komposer terkemuka Dwiki Dharmawan bersama World Peace Orchestra, dengan sederet seniman inspiratif Andy Rif, Dira Sugandi, Gabriel Harvianto, Filda C Wibowo dan Nano Tirto.

Selain itu, acara yang terselenggara atas dukungan Purnomo Yusgiantoro Center dan Bank Jateng, juga akan tampil juga musisi dan artis Jateng, Sruti Respati, NDX AKA, kelompok musik Kolintang Gratia dan Gamelan Soepra, Mereka akan bersanding dengan para musisi kawakan di bawah arahan konduktor Dwiki Dharmawan.

BACA JUGA: Upaya Menekan Potensi Krisis Usai Pandemi Harus Direalisasikan

Konduktor sekaligus penata musik dan pendiri World Peace Orchestra, Dwiki Dharmawan mengatakan, konser kali ini merupakan ide dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang ingin memberikan hiburan bernilai edukasi budaya bagi masyarakat.

”Dalam momentum ini, Pak Ganjar ingin memberikan hiburan sekaligus edukasi bagi masyarakat dengan adanya satu musik kolaborasi,” ujar Dwiki, dalam jumpa pers di Sam Poo Kong, Jumat (12/8/2022).

Untuk menerjemahkan keinginan itu, dirinya beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Ganjar. Dari sanalah, muncul isu tentang kebhinnekaan, toleransi, dan semangat bangkit untuk ekonomi kreatif dan ekonomi sosial budaya.

BACA JUGA: UKM Kopima USM Studi Banding ke Kopma IAIN Kudus

”Saya mendukung ini, dan tidak mau setengah-setengah. Saya bersama Gubernur coba dari Jateng membuat konser terheboh dan terbesar. Kami sampaikan pesan ini lewat musik,” paparnya.

Dwiki Dharmawan menjelaskan, berawal dari ide Ganjar itu, kemudian menjadi karya musik yang kolaboratif, dan mengangkat keragaman dan keindahan.

”Dengan mengangkat keberagaman lagu-lagu Nusantara, lagu Nasional, lagu popular dan karya musik baru, dengan balutan musik orkestra audiens dapat menikmati nada dan ritmis yang berbeda-beda, tapi bersatu dalam harmonisasi yang indah,” imbuh Dwiki.

BACA JUGA: Merdeka, Ratusan Penarik Becak di Pacitan Dapat Sembako dan Bendera

Baginya, ini adalah momentum yang tepat untuk menyampaikan gagasan tentang ke-Indonesiaan. Sebab baginya, Jateng merupakan representatif dari Indonesia. ”Jawa Tengah itu representatif dari Indonesia. Indonesia mini,” ucapnya.

Dwiki Dharmawan menambahkan, konser ini didedikasikan untuk merayakan dan mengangkat keragaman dan keindahan.

”Dengan mengangkat keberagaman lagu-lagu Nusantara, lagu nasional, lagu popular dan karya musik baru dengan balutan musik orkestra, audiens dapat menikmati nada dan ritmis yang berbeda-beda, tapi bersatu dalam harmonisasi yang indah,” ujar Dwiki.

Sementara itu Andy Rif mengaku, ini kali pertama dirinya tampil di Sam Poo Kong. ”Saya baru pertama kali main di Sam Poo Kong. Dalam konser ini saya banyak belajar karena ada sesuatu yang baru,” tandasnya.

Riyan