blank
Kantor OJK Solo. Foto: Bagus Adji

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Sebanyak 175.670 debitur  di Solo raya telah direstrukturisasi oleh industri jasa keuangan di wilayah setempat, hingga Juni 2022. 

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disalurkan perbankan di Solo Raya sampai dengan Juni 2022 tercatat Rp7,09 triliun kepada 148.628warga masyarakat.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Solo Eko Yunianto menyebut, profil risiko lembaga jasa keuangan pada Juni 2022 terjaga dengan rasio NPL gross perbankan tercatat  2,86 persen  dan rasio NPF perusahaan pembiayaan tercatat  2,81 persen.

“Sejalan dengan itu, NPL perbankan di Solo Raya sampai dengan  periode Juni 2022 semakin menunjukan perbaikan baik dari jumlah nominal kredit maupun rasio NPL nya”, kata Eko Yunianto dalam keterangannya, Jumat (12/8/2022).

Kepala OJK Eko Yunianto membeberkan, 175.670 debitur yang direstrukturisasi  Industri Jasa Keuangan Solo Raya dengan outstanding kredit Rp14,19 triliun.

Rinciannya yakni 97.895 debitur perbankan meliputi bank umum dan BPR/S dengan outstanding kredit Rp11,51 triliun. Di sisi lain terdapat pula

Sebanyak 77.775 debitur industri keuangan nonbank seperti perusahaan pembiayaan, Pegadaian dan PNM dengan outstanding kredit Rp2,68 triliunBaik jumlah debitur maupun outstanding kredit yang direstrukturisasi tersebut, masih melanjutkan tren penurunan dibandingkan dengan periode bulan-bulan sebelumnya.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disalurkan ke masyarakat oleh perbankan di Solo Raya sampai dengan  Juni 2022 tercatat  Rp7,09 triliun.

Dana disebut terakhir disalurkan  kepada 148.628 debitur atau meningkat sebesar 54,99 persen  dibandingkan penyaluran KUR bulan Juni 2021 yang sebesar Rp4,58 triliun.

Dari total penyaluran KUR  Rp7,09 triliun, sebesar Rp1,31 triliun disalurkan di Kabupaten Klaten . Sedangkan penyaluran di Kabupaten Sragen  Rp1,19 triliun; sebesar Rp1,01 triliun disalurkan di Kabupaten Wonogiri. 

Bagus Adji