JEPARA (SUARABARU.ID)- Perpustakaan milik Pemerintah Desa (Pemdes) Tahunan menjadi salah satu perpustakaan yang lolos seleksi penilaian administrasi perpustakaan tingkat Kabupaten Jepara. Tim penilai dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) yang diketuai oleh Sekdin Diskarpus Kabupaten Jepara Sisnanto Rusli melakukan visitasi dan penilaian ke Perpustakaan Desa Tahunan pada Kamis, (11/8/2022).
Dalam visitasi dan penilaian, Sisnanto Rusli didampingi Khoirul Mizan, Ida Winarti dan Fia El Milla. Hadir pula Camat Tahunan Nuril Abdillah, Petinggi Desa Tahunan Muhadi beserta perangkat, BPD Tahunan, Pokja 2 PKK Desa Tahunan, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Dalam sambutannya, Sekdin Dinas Kearsipan Jepara Sisnanto Rusli menyampaikan bahwa kedatangan tim bermaksud melihat seberapa besar budaya literasi di Desa Tahunan. Dirinya juga berharap, dengan adanya perpustakaan yang memadai banyak terbentuk kelompok menulis di Desa Tahunan.
Sementara itu, Petinggi Desa Tahunan mengatakan, perpusdes Tahunan yang bernama ‘Wisma Pustaka’ memang baru beberapa tahun ini berjalan, dan sempat tutup karena terdampak Covid-19. “Meskipun sempat vakum karena pandemi, namun Pemdes Tahunan selalu menganggarkan dari dana desa untuk kebutuhan perpustakaan, terutama koleksi bukunya”, ujarnya.
Camat Tahunan Nuril Abdllah menuturkan, saat ini ada tiga perpustakaan yang lolos seleksi penilaian administrasi. Perpustakaan “Wisma Pustaka” Desa Tahunan Kecamatan Tahunan, Perpustakaan “Puspa” Desa Pancur Kecamatan Mayong dan Perpustakaan “Barokah Ilmu” Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan.
Tim penilai yang diwakili Khoirul Mizan menjelaskan, saat ini Perpusda Kabupaten Jepara sedang mendorong perpustakaan yang berbasis inklusi. Perpustakaan saat ini tidak hanya mengkoleksi buku saja. Meskipun koleksi buku secara fisik maupun digital juga penting, namun perpustakaan harus bisa menjadi tempat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Koleksi buku di perpustakaan Wisma Pustaka sudah banyak. Tinggal inovasi kegiatan pemberdayaan masyarakat. yang dimaksud tentu tidak jauh dari koleksi buku yang ada di perpustakaan. Misal, pelatihan menyablon, pelatihan bahasa Inggris, pelatihan menjahit, pelatihan digital, parenting, bahkan senam Yoga pun sangat penting”, ungkap Khoirul Mizan.
Hasil penilaian tim Diskarpus, dari segi jumlah buku ada berapa judul / eksemplar, dari segi ruang baca, sudah cukup memadai. Tinggal peningkatan dari segi otomasi. “Untuk perpustakaan Desa Tahunan memang kurang otomasi saja dalam pengklasifikasian buku. Setelah ini kita akan membuat MoU dengan Diskarpus berkaitan dengan otomasi tersebut, biar kedepannya semakin mudah untuk pengklasifikasian buku”, kata salah satu pengelola perpustakaan Desa Tahunan.
ua