blank
Hendro Sulistyo (63), kakak korban korban yang ditemukan di sungai Jalan Sriwijaya depan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, saat ditemui SUARABARU.ID, di rumah korban Jalan Tegalsari Perbalan RT 5 RW 3 Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari Kota Semarang Rabu Sore (11/8/2022). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di sungai Jalan Sriwijaya, depan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari, Kota Semarang kisaran pukul 15.30 WIB (11/8/2022) adalah mantan pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang dan warga Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang.

Hal itu disampaikan oleh Hendro Sulistyo (63), yang merupakan Kakak korban yang ditemukan di sungai Jalan Sriwijaya depan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah tersebut, saat ditemui SUARABARU.ID, di rumah korban Jalan Tegalsari Perbalan RT 5 RW 3 Kelurahan Wonotingal.

BACA JUGA :Ditemukan Mayat Laki-laki Mengambang di Aliran Sungai Jalan Sriwijaya Semarang

“Ya memang benar mas, itu korban yang ditemukan adik Saya yang terakhir, nama lengkapnya Hendro Margoraharjo 59 tahun. Dulu pernah berdinas di RRI Semarang dan terakhir pensiun tahun 2021 dari Dinas Lingkungan Hidup,” jelasnya.

Diceritakan oleh Hendro, pagi tadi sekira pukul 08.00 WIB, keluarga dan tetangganya mencari korban ke beberapa tempat dan beberapa rumah sakit yang ada di Semarang, namun tidak ditemukan pasien atas nama Hendro Margoraharjo adiknya tersebut, hingga sore hari tadi didatangi oleh petugas kepolisian memberitahukan kalau adiknya telah ditemukan meninggal dan mengambang di sungai Jalan Sriwijaya depan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah.

“Biasanya memang kalau habis subuh keluar jalan-jalan pagi, pulang ya sekitar jam 06.30 an. Tapi tadi sampai jam 08.00 kok belum pulang? Lalu keluarga dan tetangga mencari ke beberapa tempat, ya ke rumah sakit, tapi tidak ada. Istrinya sapai mencari ke RS Ketileng juga. Kalau rute jalan-jalannya, ya Jalan Tegalsari Raya ke Jalan Sriwijaya, naik ke Siranda trus balik lewat Jalan Kawi Raya,” terang warga Kagok RT 1 RW 6 Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari Kota Semarang ini.

“Adik saya ini putra nomor 10 dari 10 bersaudara. Memiliki istri bernama Nina Herawati dan memiliki 2 anak. Perempuan dan laki-laki. Saat ini putranya yang paling kecil (laki-laki), masih menunggu adik saya di Rumah Sakit Kariadi,” pungkasnya.

Riwayat Penyakit Jantung

IPTU Handri Kristanto Kapolsek Candisari Polrestabes Semarang saat dikonfirmasi SUARABARU.ID belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, sebab sudah ditangani oleh Tim INAFIS Polrestabes Semarang dan sudah dilakukan evakuasi ke RSUP dr Kariadi Kota Semarang, namun dari informasi yang diperoleh dari keluarganya, korban memiliki riwayat penyakit jantung.

blank
Tim INAFIS Polrestabes Semarang melakukan evakuasi terhadap mayat yang ditemukan di aliran sungai Jalan Sriwijaya depan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang Rabu sore (11/8/2021). Foto : Absa

“Tapi kita belum bisa menyimpulkannya, sebab saat ini masih dalam penanganan Tim INAFIS Polrestabes Semarang, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya.

Kalau warga sekitarnya kepada SUARABARU.ID menyampaikan, memang biasanya Pak Jojo, sapaan akrab korban, tiap hari jalan-jalan pagi bersama-sama tetangganya yang seusia.

“Ya memang kalau pagi Pak Jojo itu sering jalan-jalan pagi, biasanya bersama tetangganya. Salah satunya Pak Warso dan Pak Kuswanto. Tadi pagi pas Pak Jojo belum pulang, Pak Kuswanto dan anaknya Pak Jojo mencari beliau (korban). Tapi belum diketahui keberadaannya korban,” kata Ningrum warga Tegalsari Perbalan, Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Absa