blank
Leslie Grace berperan sebagai Batgirl. (foto: the guardian)

suarabaru.id. Warner Bros mengkonfirmasi film yang dibintangi Leslie Grace sebagai Barbara Gordon, Michael Keaton, JK Simmons dan Brendan Fraser tidak akan pernah dirilis.

Dikutip dari The Guardian, Film Batgirl yang telah diumumkan sebelumnya yang dibintangi oleh aktor In the Heights Leslie Grace, Michael Keaton dan Brendan Fraser tidak akan dirilis sama sekali, Warner Bros Discovery secara tak terduga mengumumkan, meskipun syuting sudah selesai dan film sedang dalam pasca produksi.

Disutradarai oleh sutradara Ms Marvel Adil El Arbi dan Bilall Fallah, film ini awalnya diberi lampu hijau pada tahun 2021 sebagai bagian dari langkah yang lebih luas di Warner Bros untuk membuat film fitur khusus untuk layanan streaming HBO Max. Tetapi studio mengkonfirmasi pada hari Selasa waktu setempat bahwa film tersebut tidak akan pernah dirilis, baik secara teatrikal maupun di HBO Max. Mereka menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Batgirl akan meminta Keaton mengulangi perannya sebagai Batman, bersama Grace sebagai pahlawan tituler Barbara Gordon, JK Simmons sebagai ayah Barbara, Komisaris Gordon, dan Fraser sebagai penjahat Firefly.

The Hollywood Reporter mengatakan anggaran Batgirl adalah faktor dalam keputusan tersebut, yang telah meningkat menjadi hampir USD 90 juta (sekitar Rp 1,26 triliun) karena biaya yang berkaitan dengan pengambilan gambar selama pandemi Covid-19. Meskipun anggarannya lebih rendah dari rata-rata film superhero DC, dilaporkan diputuskan bahwa film itu tidak memiliki “tontonan yang diharapkan penonton dari tarif DC” dan tidak akan mengganti kerugiannya.

Namun, New York Post, yang mengangkat cerita pada hari Selasa, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan anggaran sebenarnya telah melebihi USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) dan bahwa film tersebut tampil sangat buruk selama pemutaran tes awal sehingga Warner Bros memutuskan untuk memotong kerugiannya. “Mereka pikir Batgirl yang tak terkatakan tidak akan bisa ditebus,” kata sumber itu kepada New York Post.

Keputusan itu berarti film tersebut berada di antara proyek sinematik yang dibatalkan paling mahal yang pernah ada. Langkah ini dilakukan di tengah perubahan kepemimpinan sejak Warner Bros bergabung dengan Discovery pada Mei 2021. CEO Warner Bros Discovery David Zaslav, yang baru-baru ini mengawasi pemotongan swingeing di CNN termasuk menutup layanan streaming USD 300 juta (Rp 4,2 triliun) CNN+ satu bulan setelah diluncurkan, dilaporkan memprioritaskan pemotongan biaya dan memfokuskan kembali studio pada film teater melalui proyek streaming.

Nur Muktiadi