Ahli jamas pusaka, Mbah Mulyono menjelaskan, pusaka itu harus dirawat, agar pamor dan keasliannya tetap terjaga. Pusaka keris, Sosro Nogo milik warga Blora selalu di jamas setiap bulan Sura.
“Di sini setiap hari membersihkan pusaka milik orang Blora,” ucap Mbah Mulyono sambil menjamas.
Setiap hari, lanjut Mbah Mulyono buka di Pelataran eks-stasiun Blora, setidaknya ada 25 – 50 pusaka, per jamas biayanya Ro 20 ribu.
“Setiap Sura jamas pusaka di sini, ada juga yang menjamaskan di rumah Todanan,” ujar Mbah Mulyono.
Selain bulan Sura tidak menjamas pusaka, sehari-hari dia bertani, bercocok tanam di Todanan.
Pada kesempatan itu, Daman, warga Kecamatan Tunjungan sedang menjamas benda peninggalan leluhurnya untuk pertanian.
“Ya, tiap tahun ke sini, dengan Mbah Mulyono,” kata Daman sambil menunggu pusakanya dijamas.
Sekedar diketahui, ada pusaka keris Mangkoro milik warga Bangkle setelah di jamas bisa bergerak gerak sendiri, bahkan sempat berdiri. Biasanya benda pusaka yang di jamas meliputi keris, pedang dan tombak.
Kudnadi Saputro