blank
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudhistiro ketika menyerahkan penghargaan. Foto : SB/dok PP Al Husna

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Al Husna, Desa Kuripan Watumalang Wonosobo, Minggu (31/7/2022), mewisuda 44 peserta pendidikan kesetaraan Wustha (setingkat SLTP) dan Ulya (setingkat SLTA) di Aula PP setempat.

Pengasuh PP Salafiyah Al Husna Kiai Ahmad Mubarok mengatakan wisuda tahun ini merupakan wisuda angkatan keempat. Tahun sebelumnya juga sudah dilakukan acara wisuda serupa.

“Tujuan pembukaan pembelajaran kesetaraan Kejar Paket B (Wustho) dan Kejar Paket C (Ulya) ini adalah untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Wonosobo. Mengingat tingkat pendidikan di daerah ini masih cukup rendah,” tegasnya.

Dengan membuka pendidikan kesetaraan, lanjutnya, akan memberikan kesempatan kepada masyarakat baik yang usia sekolah tetapi tidak menempuh pendidikan formal maupun masyarakat di luar usia sekolah.

“Selain itu, peserta program kesetaraan di PP Salafiyah Al Husna ini juga mendapatkan materi tambahan berupa pembelajaran agama Islam. Sehingga mereka akan mendapat ilmu ganda, yakni ilmu umum dan agama Islam,” ujarnya.

Tentu hal ini, lanjutnya, menjadi nilai lebih bagi alumni kesetaraan di PP Salafiyah Al Husna ini. Sehingga selain memiliki ijazah formal juga mendapatkan tambahan ilmu-ilmu agama.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Fakih Husni, para pengajar dan para tokoh masyarakat setempat.

Pihaknya mengucapkan selamat dan mengapresiasi atas wisuda program kesetaraan Kejar Paket B Wustha dan Kejar Paket C Ulya di PP Salafiyah Al Husna ini. Pesantren telah banyak menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Suwondo juga meminta agar masyarakat harus bergotong-royong untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Wonosobo yang saat ini masih tergolong rendah di eks Karesidenan Kedu maupun di Jawa Tengah.

Lulusan Setara

blank
Lulusan terbaik Kejar Paket B dan Kejar Paket C PP Salafiyah Al Husna foto bersama. Foto : SB/dok PP Al Husna

“Karena itu melalui pendidikan kesetaraan, masyarakat yang dulunya belum punya kesempatan untuk menempuh pendidikan dasar atau pendidikan menengah sekarang dapat melanjutkan pendidikannya melalui jalur kesetaraan dengan mudah,” sarannya.

Pendidikan non formal ini lulusannya juga diakui setara oleh pemerintah. sehingga bisa melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi maupun sebagai persyaratan formal ke dunia kerja.

Suwondo mengingatkan agar para alumni program kesetaraan tidak perlu minder, alumni kesetaraan harus punya rasa percaya diri yang tinggi dan siap bersaing dengan lulusan sekolah formal.

Sedangkan Kasi PD Pontren, M Fakih Husni, meminta kepada para wisudawan dan wisudawati untuk terus belajar sampai akhir hayat. Belajar tidak mengenal waktu dan tempat. Sehingga siapapun dapat terus belajar

“Dengan diwisuda di tingkat Wustha maupun Ulya bukan berarti belajarnya selesai, tetapi yang namanya belajar itu sepanjang hayat. Setelah lulus setara Kejar Paket C bisa melanjutkan kuliah,” paparnya.

Karena itu, teruslah belajar ketika sudah terjun di tengah-tengah masyarakat dan semoga ilmunya bermanfaat. Kepada para alumni kesetaraan Ulya disarankan agar melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau ke Ma’had Aly di pondok pesantren.

Dalam acara wisuda kesetaraan ini juga diberikan penghargaan kepada siswa-siswi terbaik tingkat Wustha dan tingkat Ulya yang diserahkan oleh Kasi PD Pontren Kemenag dan Ketua Komisi A DPRD Wonosobo.

Peserta kesetaraan yang mendapatkan penghargaan lulusan berprestasi 1 tingkat Wustha diberikan kepada Ratiman, peringkat 2 Sumarno Toso dan peringkat 3 Sarwoko.

“Sedangkan untuk tingkat Ulya peringkat pertama diberikan kepada Eva Audina, peringkat kedua diberikan kepada Amin Purnomo dan peringkat tiga diberikan kepada Suryati,” katanya.

Muharno Zarka