blank
Para suporter saat berusaha memaksa masuk pendapa. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Massa aksi suporter Persiku Kudus yang tergabung dalam kelompok Suporter Macan Muria (SMM), akhirnya gagal bertemu dengan Bupati Kudus HM Hartopo.

Meski kecewa, para suporter akhirnya bersedia membubarkan diri dan meninggalkan lokasi setelah beberapa jam melakukan aksi unjuk rasa di depan air Mancur Pendapa Kudus, Jumat (29/7) sore.

Para suporter ini menggelar aksi dalam rangka menuntut bupati lebih memberikan kepedulian kepada Persiku

Massa yang berjumlah ratusan orang tersebut, sempat bersikeras agar bupati bersedia keluar dari pendapa untuk menemui para pengunjuk rasa.

Koordinator suporter dari basis Suporter Macan Muria (SMM) Kudus Ilham Akbar pun sangat menyayangkan sikap bupati yang enggan bertemu dengan mereka. Padahal, banyak dari suporter yang sudah rela bekerja setengah hari demi mengikuti aksi ini.

”Padahal ibaratnya ini kami anak beliau yang ingin bertemu bapaknya, tapi malah tidak ditemui,” kata Ilham.

Baca juga:Ratusan Suporter Persiku Kudus Gelar Demo di Pendopo, Sampaikan 5 Tuntutan ke Bupati

blank
Ketua Suporter Macan Muria Ilham Akbar. Foto:Ali Bustomi

Selanjutnya Ilham menegaskan aksi suporter Persiku tidak akan berakhir kali ini saja. Pihaknya akan datang membawa masa yang lebih banyak agar orang nomor satu di Kudus itu bisa mendengar tuntutan mereka.

”Kami akan datang lagi dengan masa yang lebih banyak,” tandasnya.

Lima tuntutan dari SMM Kudus adalah meminta Bupati Kudus menjamin Persiku Kudus bisa naik kasta pada tahun 2022 ini. Hartopo, selaku Bupati Kudus pun diminta untuk bertanggung jawab atas klub Persiku Kudus.

Dia kemudian diminta untuk serius mencari sponsor untuk Persiku Kudus guna mengarungi kompetisi musim ini. Kemudian untuk pembinaan, SMM ingin pemerintah daerah bisa lebih aktif dalam membantu pengembangan sepak bola di Kota Kretek.

Utamanya di sektor pembinaan pemain usia muda hingga pembangunan infrastruktur olahraga sepak bola yang memadai. Bupati Kudus, juga diminta memperbaiki sistem organisasi baik KONI maupun Askab PSSI.

Ali Bustomi