Suhud yang kini tinggal di Jakarta tersebut langsung menemui Jasmi, Kades Cengkrong. Dari pertemuan itu, Suhud mengutarakan niatnya untuk membangun masjid di area tersebut.

“Kemudian saya bertemu Bu Kades, dan bertanya apa boleh saya membangun masjid di sini. Ternyata sangat mendukung sekali, ” ungkap Suhud.

Suhud mengatakan, membangun Masjid Jami’ Sumit Darussalam ini dalam kurun waktu dua tahun. Pembangunan dimulai sekitar 2020 lalu dan kini telah siap dipakai untuk beribadah warga setempat.

“Pembangunan, sedikit-sedikit. Alhamdulillah menjadi seperti ini,” ungkapnya.

Suhud memang kini bukan lagi warga Grobogan. Dia meninggalkan tanah kelahirannya ini pada 1976 dan kemudian merantau hingga menjadi kontraktor di Jakarta.

Suhud yang kini tinggal di wilayah Sunter, Jakarta Utara ini, tidak serta-merta melupakan kampung halaman tempat dirinya lahir dan dibesarkan oleh orang tuanya. Masjid Jami’ Sumit Darussalam ini dihibahkan ke Desa Cingkrong dan menjadi aset milik desa.

Tyaning Wiedya