blank
Peserta seleksi pemain Persiku saat unjuk kemampuannya. Foto:Persiku

KUDUS (SUARABARU.ID) – Setelah tiga hari menggelar seleksi secara terbuka, pelatih Persiku Kudus M Irfan mengaku sudah mulai memiliki gambaran komposisi tim yang bakal dibangun.

Dalam seleksi yang digelar di lapangan Jambu Bol Ngembalrejo, Rabu (27/7), tersisa 24 pemain berikut dua kiper yang terus dijajal kemampuannya dalam seleksi yang dilakukan melalui game dua babak

“Jadi total yang ada saat ini tinggal 26 pemain,”kata Irfan yang ditemui awak media usai pelaksanaan seleksi.

Irfan mengungkapkan, pemain yang tersisa setidaknya akan mengisi komposisi tim yang akan dibangunnya. Para pemain tersebut sebagian besar merupakan pemain lokal Kudus ditambah beberapa pemain lain dari luar kota.

“Untuk selanjutnya, kami akan melihat dulu perkembangan pemain dalam latihan. Kemungkinan pekan depan, program latihan sudah bisa dimulai,”paparnya.

Sementara, untuk slot pemain senior, akan direkrut dalam kesempatan berikut sebagai kombinasi dan menunjang komposisi tim utama yang diisi pemain muda hasil seleksi.

Secara umum, Irfan mengaku kualitas pemain yang ada saat ini sudah cukup baik. Hanya saja, Irfan mengaku dirinya bukan pelatih yang cukup puas dengan apa yang sudah ada.

“Tentunya belum cukup puas, apalagi dengan target yang ada, tentunya saya ingin yang lebih baik lagi,”tandasnya.

Apalagi kehadiran Irfan ke Kudus dengan menyandang status sebagai pelatih yang berhasil membawa Persak Kebumen lolos ke Liga 3 nasional.

Tentu saat ini Irfan ingin mendapat capaian yang lebih sebagaimana target yang dibebankan manajemen untuk lolos zona nasional dan juara Liga 3.

Oleh karena itu, Irfan meminta semua pemain yang tersisa untuk terus meningkatkan performanya. Tak hanya dari sisi kemampuan teknis, pemain juga dituntut membangun sikap mental agar merasa memiliki dan siap bekerja keras untuk membangun kejayaan Persiku.

Apalagi pemain saat ini rata-rata masih berusia muda sehingga mental dan karakter yang kuat harus terus dibangun agar dalam mereka bisa menampilkan performa terbaiknya di saat kompetisi.

“Saya ingat bagaimana melatih Pratama Arhan saat di PSIS. Dia awalnya juga anak muda seperti ini. Tapi sikap mentalnya yang bagus dan semangatnya untuk bekerja keras membuat dia kini sukses bermain di Jepang,”tandasnya.

Ali Bustomi