blank
Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan ditantang juniornya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di laga puncak turnamen bulutangkis Singapore Open 2022.

SINGAPURA (SUARABARU.ID)-Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan ditantang juniornya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di laga puncak turnamen bulutangkis Singapore Open 2022. Indonesia pun dipastikan merebut titel juara ganda putra dari ajang BWF World Tour Super 500 ini.

Kepastian tersebut didapat setelah kedua pasangan anggota skuad Garuda itu masing-masing memenangi pertarungan semifinal yang memanggungkan seluruhnya wakil Indonesia di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Sabtu (16/7).

Leo/Daniel harus bertarung sengit menghadapi seniornya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Pasangan berjulukan The Babbies itu akhirnya berhasil mengalahkan The Daddies dengan skor 9-21, 21-18, 22-20 dalam waktu 55 menit.

“Ya bersyukur bisa menang dan ke final, padahal di gim pertama kami kalah. Kekalahan itu karena kami masih mencari-cari pola permainan terbaik. Selain itu juga karena gampang mati sendiri,” ujar Daniel kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

Namun, setelah itu Leo/Daniel bangkit dan memenangi dua gim berikutnya. “Di gim kedua, setelah menemukan pola permainan no lob panjang, kami bisa bangkit. Di gim ketiga, pola itu yang terus kami terapkan dan berhasil,” tambah Daniel.

“Hari ini Leo/Daniel bermain lebih bagus. Gim pertama masih ragu-ragu dan belum lepas. Tetapi setelah itu, permainan mereka makin bagus dan jadi,” komentar Ahsan.

“Kita sudah maksimal bisa main sampai rubber game dan ditutup dengan setting. Kita kalah tipis lewat pertandingan yang ramai. Tadi saat setting, kita keduluan main depannya, sehingga kalah,” ujar Hendra.

Di final, Minggu (17/7), The Babbies akan menantang Fajar/Rian. Pasangan yang pekan lalu tampil sebagai juara Malaysia Masters tersebut melaju ke laga pamungkas dengan mengatasi pasangan mantan penghuni Pelatnas Cipayung, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dengan 21-11, 21-7 dalam 21 menit.

“Sebagai mantan penghuni pelatnas, kami juga sudah sama-sama tahu bagaimana pola permainan Sabar/Reza. Kelebihan dan kelemahan masing masing sudah tahu,” kata Fajar.

“Kita sudah antisipasi duluan, jadi mungkin mereka tidak bisa keluar dari tekanan dan tidak bisa berkembang permainannya. Padahal kita sudah antisipasi bakalan ramai permainannya, ternyata mereka banyak melakukan kesalahan sendiri,” tambah Rian.

Untuk partai final, Fajar menyebut, bersama Rian, dirinya bakal all out. Apalagi di pertemuan terakhir di All England 2022, mereka kalah.

“Yang pasti kami mau jadi yang terbaik. Kami tampil terus menerus dalam tiga minggu, memang bukan alasan tapi pasti fisiknya menurun. Tapi namanya sudah final, ya habisin saja yang ada,” tegas Fajar.

“Untuk menghadapi partai final, yang pasti jaga fokus stamina dan mental. Terakhir kita bertemu Leo/Daniel dan kalah. Besok kita coba untuk lebih baik lagi permainannya,” janji Rian.

“Setelah SEA Games Hanoi, kini kami bisa ke final lagi. Bisa jadi kami memang lebih diuntungkan karena memiliki kebugaran yang lebih baik dibanding pemain lain yang sudah turun bertanding sejak di Malaysia Open dan Malaysia Masters. Jadi keuntungan ini benar-benar akan kami manfaatkan,” ujar Daniel.

Muhaimin