blank
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) M. Abdul Khak bersama jajaran PT Pura dan PT Pos saat acara pendistribusian buku GLN. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – PT Pura Barutama Kudus mulai mendistribusikan 3,2 juta buku gerakan literasi nasional (GLN) sebagai buku bacaan peserta didik secara bertahap ke lima provinsi yang berada di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), Selasa (12/7).

Pendistribusian 3,2 juta buku itu ditandai dengan pelepasan truk milik PT Pos oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) M. Abdul Khak didampingi Direktur Utama PT Pura Group Johanes Slamet Harjanto, General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani dan Deputi Eksekutif Vice Presiden Regional 4 Jateng DIY Yuli Saputro di halaman PT Pura Kudus.

“Pendistribusian perdana buku GLN ke wilayah 3T ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kami kepada publik karena kami menggunakan anggaran negara,” kata Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek M. Abdul Khak di sela-sela pendistribusian buku GLN di halaman PT Pura Kudus.

Secara nyata, kata dia, tingkat literasi anak Indonesia masih rendah yang disebabkan karena akses buku bacaan yang agak sulit. Dengan ketersedian buku-buku yang sesuai dengan usia anak, diharapkan membantu meningkatkan minat baca mereka sehingga buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik agar tercipta generasi unggul, cerdas, dan berkarakter.

“Untuk mewujudkan misi mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia. Badan Bahasa berkomitmen memfasilitasi dengan ketersediaan sarana dan prasarana sehingga tahun ini yang dicetak sebanyak 20 judul buku untuk PAUD dan 540 judul buku untuk SD. Mudah-mudahan bisa sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, tepat sasaran dan aman,” ujarnya.

Untuk tahap awal, imbuh dia, buku GLN ini didistribusikan ke daerah yang berada di wilayah 3T yang aksesnya cukup sulit, sehingga harus mendapatkan prioritas pengiriman. Ditargetkan pertengahan Agustus 2022 sudah diterima oleh masing-masing sekolah.

blank
Prosesi pemberangkatan truk yang mengangkut buku GLN. Foto: Ali Bustomi

Sementara itu, Direktur Utama PT Pura Group Johanes Slamet Harjanto didampingi General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani menjelaskan bahwa PT Pura Barutama merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang ditunjuk oleh Kemendikbudristek untuk mencetak dan mendistribusikan buku dalam program GLN untuk peserta didik tingkat SD dan TK/PAUD melalui lelang pengadaan terbuka di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Dari lelang tersebut, PT Pura Barutama mendapat paket pembuatan buku sebanyak 3.200.774 eksemplar untuk siswa sekolah dasar (SD) sebanyak 3.176.454 eksemplar dan siswa TK/PAUD sebanyak 24.320 eksemplar. Sedangkan pengirimannya dilakukan secara bertahap dengan target selesai 21 Juli 2022.

“Alhamdulillah dan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah mempercayakan pengerjaan buku program GLN kepada kami. Hal ini merupakan salah satu bentuk peran serta perusahaan dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.

Dalam pendistribusian buku dengan tonase sebanyak 465.187 kilogram tersebut, PT Pura Barutama menggandeng PT Pos Indonesia yang menyiapkan 26 truk kontainer untuk pengiriman dari Kudus karena dinilai memiliki rantai distribusi hingga ke pelosok Tanah Air. Sedangkan pendistribusiannya menyasar 3.109 sekolah, meliputi 1.893 SD dan 1.216 TK/PAUD yang ada di 14 kabupaten yang tersebar di lima provinsi.

Kelima provinsi yang akan menerima paket buku program GLN tersebut, meliputi provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Alokasi buku yang akan diterima oleh masing-masing provinsi, di antaranya untuk provinsi Sulawesi utara mendapatkan sebanyak 280.450 eksemplar, Kalimantan Barat sebanyak 1.683.900 eksemplar, Kalimantan Utara sebanyak 211.210 eksemplar, Sulawesi Tengah 846.424 eksemplar, dan Kalimantan Timur sebanyak 178.790 eksemplar.

Ali Bustomi