blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT-MKU) Universitas Semarang (USM) memberikan Penyuluhan Makna Bid’ah dalam Budaya Nyadran Orang Islam Jawa di Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon, Genuk Semarang, baru-baru ini. (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT-MKU) Universitas Semarang (USM) memberikan Penyuluhan Makna Bid’ah dalam Budaya Nyadran Orang Islam Jawa di Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon, Genuk Semarang, baru-baru ini.

Tim PkM terdiri atas Muhammad Dliya’ Ulami’, SPdI MPdI, Drs Daryono, MSi, Rini Indah Sulistiyowati, SPd MPd, Yulinda Kusumaningrum SPd MPd.

Menurut Ketua Tim PkM, Muhammad Dliya’ Ulami’, penyuluhan makna bid’ah dalam Budaya Nyadran Orang Islam Jawa diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makna bid’ah khususnya di Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon, Genuk Semarang.

“Kalimat bid’ah ini sering kita dengar dan dilabelkan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya yang berbeda dalam aliran ke Islaman. Bahkan label bid’ah ini juga bisa mengarah pengkafiran kepada sesama umat muslim,” ucap Dliya’.

“Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan mayoritas penduduknya muslim dan memiliki adat tradisi, budaya yang beraneka ragam, problematika bid’ah ini erat kaitannya dengan budaya yang berkembang ditengah masyarakat, diantaranya budaya nyadran orang Islam Jawa,” tambahnya.

Sementara itu Drs Daryono MSi menjelaskan, Islam berkembang dengan pesat di Nusantara dengan memasukkan nilai-nilai Islam pada setiap adat, tradisi dan budaya bangsa.

“Dakwah atau penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para Wali Songo, mereka menyebarkan Islam dengan melakukan pendekatan budaya dan tidak dengan memerangi budaya atau adat istiadat akan tetapi mereka menyandingkan atau menye- laraskan agar agama dan adat menjadi saling melengkapi,” jelas Daryono.

Pada sesi awal peserta penyuluhan diberikan pretest, kemudian dilanjutkan dengan memberikan pemahaman tentang makna bid’ah dalam Budaya Nyadran Orang Islam Jawa. Sesi ini menjelaskan tentang definisi bid’ah dan macamnya hingga contoh konkretnya dalam kehidupan yang berkembang di masyarakat.

Sesi terakhir peserta diberikan kesempatan untuk diskusi, tanya jawab terkait dengan makna Bid’ah dan ditutup dengan memberikan posttest.

Antusiasme masyarakat dalam penyuluhan ini sangat bagus hal ini terlihat dari respons yang positif dari para peserta penyuluhan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman tentang makna bid’ah dalam budaya nyadran orang Islam Jawa di Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk Semarang sebesar 12,5%.

Muhaimin