SEMARANG (SUARABARU.ID)– Saat ini ada 7.190 aduan yang dikirim masyarakat di aplikasi Jalan Cantik, terkait kondisi jalan di Jawa Tengah. Dari jumlah itu, 3.739 laporan telah selesai dikerjakan, 1.253 sedang proses, 133 laporan ditolak dan sisanya masih proses verifikasi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono menjelaskan, aplikasi Jalan Cantik itu sebagai upaya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam mempercepat perbaikan jalan rusak di wilayahnya.
Hanung menyatakan, sejak awal diluncurkan pada 28 Juni 2019 lalu, tercatat ada 7.190 aduan. Dari jumlah itu, untuk tahun ini saja mencapai 1.016 laporan. Laporan selesai dikerjakan ada sebanyak 418. Laporan yang masih dalam proses pengerjaan 11 laporan. Lalu ada 26 laporan ditolak. Sisanya masih proses verifikasi.
BACA JUGA: Polres Klaten Tangkap Dua Warga Pembobol Kios, Gasak Ratusan Kartu Voucher Pulsa
”Pelaporan atau keluhan masyarakat lewat Instagram, Facebook, bisa Laporgub, aplikasi Jalan Cantik, maupun langsung ke Pak Gub (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo), itu banyak yang memanfaatkan kanal,” imbuh Hanung, di ruang kerjanya di Semarang, Jumat (1/7/2022).
Untuk mempercepat proses, Hanung menamabahkan, setiap kanal pelaporan itu memiliki tenaga administrasi masing-masing, yang siap menerima setiap aduan laporan. Dan setiap laporan itu akan langsung dijawab atau dikerjakan pihak terkait. Tentunya setiap laporan itu telah disertai identitas pelapor, alamat lengkap serta foto titik kerusakan.
”Kita konfirmasi ke teman-teman, kalau itu adalah jalan kabupaten/kota, saya kirimkan ke Kepala DPU-nya. Nanti akan ada jawaban. Kalau itu belum tertangani, nanti program ke depan mau apa,” ujarnya.
BACA JUGA: Telemedicine Saydoc Inovasi Unggulan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Termasuk, para petugas sudah siap di lapangan untuk melakukan penanganan, karena setiap ada pelaporan segera ditindaklanjuti. Bila sudah selesai, maka petugas akan kembali mengambil fotonya saat itu juga.
”Kalau kami memerintah teman-teman, penanganan di lapangan tidak lebih dari 24 jam. Maksimal 1×24 jam harus selesai,” ujarnya.
Dia menyebutkan, yang terjadi saat ini biasanya petugas telah sampai ke lokasi sekitar tiga jam setelah laporan. Penanganan setidaknya bisa 3-8 jam. Hal itu membuktikan, tim telah bekerja dengan maksimal. Saat ini ada sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) se-Jateng yang siaga.
BACA JUGA: Bupati Kebumen Raih Penghargaan iNews Maker Awards 2022
Sampai saat ini, total panjang jalan provinsi mencapai 2.404,741 kilometer. Dari jumlah itu, jalan sedang tapi cenderung menjadi rusak cuma 10 persen atau sekitar 140 km.
Titik-titik jalan yang rusak itu di antaranya ada di wilayah timur ruas Surakarta-Gemolong-Geyer, Semarang-Godong-Purwodadi-Blora, dan Kuwu-Galeh-Ngrampal.
Kendati anggaran daerah tidak terlalu besar, namun pihaknya akan terus mencari potensi anggaran, seperti dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Program Hibah Jalan Daerah (PHJD), Inpres dan lainnya.
BACA JUGA: Dandim 0705 Bersama Danyon Armed Kunjungi Polres Magelang Secara Mendadak
”Kita coba menggali potensi untuk mencari solusi guna pemeliharan rutin. Dan untuk peningkatan jalan, kita mintakan dari pusat APBN,” imbuhnya.
Saat ini Pemprov Jateng sedang melakukan penanganan jalan. Satu di antaranya dilakukan di ruas Sukorejo-Boja-Cangkiran (Pakeman, Sidodadi, Kecamatan Patean). Di titik itu, saat ini sedang dilakukan pekerjaan galian pengeprasan bukit dan jembatan.
Devi Novita Sari, pengguna jalan asal Limpung, Batang, menyampaikan, adanya perbaikan jalan diharapkan akan membuat jalan makin mulus. Sebab di jalan yang lama mempunyai rute yang ekstrem. ”Sekarang jalannya makin lebar, semakin baik dan lalu lintasnya makin lancar,” tutur dia, yang ditemui tengah melintas titik itu.
Riyan