blank
Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang, Prind Triajeng Pungkasanti dan Kepala Desa Truko, Drs Nurmukton foto bersama dengan peserta FGD, baru-baru ini. (foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang dan Desa Truko Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal sepakat menjalin kerja sama membentuk desa binaan go digital untuk bersinergi memadukan potensi desa dan keilmuan memasuki pasar online.

Hal itu diungkapkan Dekan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang, Prind Triajeng Pungkasanti dalam sambutan Focus Group Discussion (FGD) dengan perangkat Desa Truko, baru-baru ini.

Menurutnya, semangat mengembangkan teknologi digital sejalan dengan roadmap penelitian dan pengabdian yang diajalankan oleh fakultas.

“Fakultas TIK sedang gencar mengandeng berbagai desa atau unit usaha sebagai laboratorium bagi dosen dan mahasiswa melakukan penelitian dan pengabdian. Roadmap yang dituju adalah menerapkan teknologi dan komunikasi menghadapi tantangan digitalisasi,” ujar Prind Triajeng.

Sementara itu, Kepala Desa Truko, Drs Nurmukton mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 membawa pengaruh tumbuhnya industri digital. Salah satu yang tumbuh pesat adalah keberadaan UMKM go digital. Tak sedikit UMKM mulai beralih dari konsep offline menjadi digital marketing.

Tantangan menyikapi kompetitor yang berlomba lomba masuk ke ranah digital seringkali tidak diimbangi dengan kemampuan pemilik UMKM melakukan promosi dan penjualan secara online dengan baik.

”Badan Usaha Milik Desa (BumDes) mengalami kesulitan pengelolaan potensi desa masuk ke ranah digital.

Program internat murah sudah masuk ke desa, tapi kita masih bingung menerapkan agar potensi desa bisa memanfaatkan digitalisasi agar dampak ekonomi masyarakat bisa meningkat,” ujar Nurmukton.

Muhaimin