Usai pelatihan, ditampilkanlah hasil dari teknik ecoprint yang telah dilakukan oleh anak-anak difabel tersebut, hasilnya luar biasa, imbuh Intan Sari. “Nampak indah dengan berbagai motif dari daun-daun khas pedesaan, dan itu adalah hasil dari anak disabilitas,” tandas Ketua Yayasan.
Adapun untuk pemasaran kerajinan tas dan kerudung ecoprint nanti dibeli oleh para donatur dan uang hasil penjualan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para orang tua untuk membantu kebutuhan sehari – hari mereka.
Bekal Masa Depan
Sri Yuliana, salah satu orang tua anak difabel merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Bripka Puguh, dengan kehadiran Bripka Puguh di Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan lebih hidup sehingga lebih banyak kegiatan.
“Terima kasih kepada bapak Bripka Puguh dan seluruh pengasuh di Yayasan, tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami. Terutama sebagai bekal kelak jika anak-anak sudah dewasa,” kata Yuliana.
Bripka Puguh bersama dengan rekan – rekan dari Pengasuh Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan meluncurkan kerajinan tangan yakni tas dan kerudung ecoprint hasil karya adik – adik difabel, Kamis, (23/6/2022) di rumah Bripka Puguh di dukuh Kidangan, Kelurahan Jepon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.
Dengan sabar dan telaten, seorang polisi Bripka Puguh mengajari anak-anak difabel untuk belajar membuat tas dan atau kerudung ecoprint. Sambil membimbing anak – anak difabel Bripka Puguh menjelaskan bahwa kegiatan kerajinan teknik ecoprint sudah diajarkan kepada anak – anak difabel binaanya selama dua tahun.
Dan pada tahun pertama, terdahulu sudah pernah launching kerajinan batik ecoprint anak difabel Insan Mandiri Blora Selatan dan selanjutnya kali ini diluncurkan kerajinan tas dan kerudung ecoprint.
Ditanya perihal mengapa kerajinan ecoprint tersebut yang dipilih untuk anak anak difabel, Bripka Puguh menjelaskan berawal dari ide kakaknya yang juga seorang guru di SMP Kunduran, Blora bahwa metode ecoprint cocok untuk anak-anak difabel.
“Berawal dari ide dan diskusi ringan dengan kakak dan pengasuh yayasan, akhirnya kita pilih ecoprint. Kita kembangkan untuk kegiatan ketrampilan anak – anak, harapannya setelah anak – anak lulus sekolah dia bisa membuat karya yang bisa dijual untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya,” ungkap Bripka Puguh.
Untuk diketahui, hingga saat ini Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan sudah mempunyai anak didik sejumlah 131 siswa. Dan beberapa prestasi prestisius pernah didapatkan mereka diantaranya mengikuti Kejurnas Panjat Tebing di Aceh dan mendapatkan medali perunggu serta juara lomba melukis dalam even di tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kudnadi Saputro