“Karena setiap anak menyandang disabilitas masing-masing ada yang tunarungu, tunanetra dan tunagrahita jadi dibutuhkan kesabaran dalam mendampingi atau  momong mereka,” tandas Bripka Puguh.

Masih kata Bripka Puguh, ia berharap di kawasan Blora selatan segera dibangun sekolah luar biasa karena di kawasan kecamatan Randublatung dan sekitarnya belum ada sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Sementara kami masih pinjam pakai di SD Negeri 5 Wulung yang kosong, harapannya semoga segera dibangun sekolah SLB bagi anak anak,” tandas Bripka Puguh.

Pembelajaran teknik Ecoprint tersebut mendapat apresiasi positif dan tanggapan yang bagus dari pihak Yayasan Insan Mandiri Blora.

Kepala Yayasan Disabilitas Insan Mandiri Blora Selatan, Intan Sari, S.Pd.,  mengatakan ini adalah terobosan yang luar biasa bersama anggota Satlantas Polres Blora. “Mungkin bagi kita yang normal hal ini adalah biasa, namun bagi anak yang berkebutuhan khusus ini adalah suatu hal yang luar biasa,” kata Intan Sari.

Pada kesempatan ini, mewakili yayasan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Blora AKBP Aan Hardiansyah, SH, MH yang telah mendukung pembelajaran, Yang tentunya sangat bermanfaat bagi anak-anak disabilitas.

blank
Bripka Puguh meluncurkan kerajinan tangan tas dan kerudung ecoprint hasil karya adik – adik difabel
Foto: Dok Bripka Puguh Blora

“Tentunya juga terima kasih buat Bripka Puguh yang sudah menjadi bagian dari keluarga besar kami,” ucap Ketua Yayasan Intan Sari.

Intan Sari,S.Pd menyebut, dia sangat terbantu dengan keaktifan Bripka Puguh dalam mengelola Yayasan ini. “Pak Puguh sangat aktif, Alhamdulilah kegiatan anak – anak bisa terus terlaksana dengan inovasi – inovasi baru dari pak Puguh,” ucap Intan Sari.