“Serta terwujudnya mental bertanding  sepakbola dan solidaritas serta kesetiakawanan para santri  di antara pondok pesantren di wilayah Surakarta. Tidak hanya sebagai gelaran sepak bola, Liga Santri juga menjadi wadah silahturahmi kebangsaan bagi para santri di wilayah kota Surakarta,” kata Letkol Devi Kristiono.

Sepak bola Liga Santri diikuti tim dari delapan pondok pesantren dan berlangsung  dua hari. Pertandingan yang akan dilaksanakan saat ini dalam  rangka mencari bibit atlet.

Bukan hanya dalam rangka pertandingan menang  atau kalah. Untuk itu jaga faktor kemananan  dan keselamatan  dalam pertandingan.  Junjung tinggi sportifitas selama pertandingan.

“Saya mengingatkan kepada peserta termasuk  penyelenggara untuk melaksanakan  kegiatan ini dengan maksimal. Hindari hal negatif atau pun kecurangan yang dapat mengurangi kualitas kita sendiri.  Kami berharap, tim yang nantinya menjuari  kegiatan ini akan selanjutnya mewakili Kodim 0735/Surakarta untuk mengikuti pertandingan di tingkat Korem  dan mudah mudahan  sampai ke tingkat nasional,” tandas Letko Inf Devi Kristiono SE MSi.

Dari penyelenggara diperoleh keterangan, delapan tim yang bertanding dalam Turnamen Sepakbola Liga Santri yakni kesebelasan.Ponpes Al Kahfi, MAN Boarding, Budi Utomo (LDDI), Ponpes MTA. Juga  Ponpes Al Muayyad, Masjid Agung, Takmirul Islam dan Ponpes Al Ihsan Mbah Lepo.

Bagus Adji