blank
Pengurus Lindu Aji menyerahkan bantuan uang secara simbolis kepada Kades Sawangargo. Foto: eko

KOTAMUNGKID(SUARABARU.ID) –Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Lindu Aji, Kabupaten Magelang, membantu kekurangan pembayaran biaya perawatan anak keluarga kurang mampu, di Balaidesa Sawangargo, Salaman, hari ini Sabtu (18 Juni 2022). Bantuan berupa uang Rp 16 juta itu akan dibayarkan ke rumah sakit yang merawat anak tersebut.

Kepala Desa (Kades) Sawangargo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Trubus (61), menuturkan, yang mengalami kecelakaan adalah
Renhad Puji Prasetyo (14), murid kelas VI SD Sawangargo. Anak dari Tri Rahayu (40) ibu rumah tangga warga RT 4, RW 1, Dusun Ngabean, Sawangargo. Waktu itu korban diboncengkan temannya, setelah bersilaturahmi Lebaran dari gurunya warga Nusupan, Desa/Kecamatan Salaman, 6 Mei 2022 siang.

“Kecelakan di Jalan Raya Magelang- Purworejo ikut Desa Sriwedari, Salaman,” jelas kades yang didampingi Bhabinkamtibmas Sawangargo, Aipda Khoirul Umam, hari ini.

Dijelaskan, korban naik motor, diperkirakan tersempet mobil dan mobilnya kabur. Akibatnya yang mengendarai motor mengalami patah kaki dan dirawat Sangkal Putung atau pengobatan tradisional.

Sedangkan korban mengalami luka parah di bagian wajah. Untuk pengobatannya di RSUD Magelang menghabiskan dana Rp 5 juta dan di RS dr Sardjito Yogyakarta menghabiskan biaya Rp 84 juta. Dari musibah itu kades mengumpulkan dana dari warga dan para donatur.

Dari kekurangan Rp 32 juta sudah ada donasi Rp 16 juta. “Semula kekurangan biaya di rumah sakit sebesar Rp 32 juta. Saya minta waktu ke pihak rumah sakit selama tiga bulan untuk bisa melunasinya,” jelas kades.

blank

Maka dari itu dia berterima kasih kepada Ormas Lindu Aji Kabupaten Magelang yang bersedia membantu pelunasan biaya rumah sakit Rp 16 juta. Mahalnya biaya, lantaran korban harus menjalani perawatan selama 16 hari dan harus operasi tiga kali.

Wakil Ketua I DPC Lindu Aji Kabupaten Magelang, Lasno, mengatakan, pemberian bantuan itu semata-mata untuk kemanusiaan. Perjalanan  organisasi yang berdiri tahun 2019 tersebut memang seperti itu, yakni sosial, olahraga dan seni budaya. “Ini salah satu bentuk kepedulian organisasi,
yang disantuni tidak memandang siapa dan dari mana,” jelasnya.

Organisasi tersebut sering melakukan agenda seperti itu. Belum lama ini juga menyantuni 200 anak yatim, masing-masing Rp 200 ribu. Kekeringan di Grabag belum lama ini juga membantu tujuh desa, tiap hari air empat tangki. “Pas erupsi Merapi juga memberi bantuan peralatan tempat tidur, kepada pengungsi di lima titik,” jelasnya.

Sekretaris DPC, Wendra Alyono, menjelaskan, pemberian bantuan itu berasal dari seluruh anggota yang totalnya sekitar tujuh ribu orang. Sumbangan terbesar dari anggota Pengurus Kecamatan (PK) Arjuna Merapi, Kecamatan Dukun dan PK Putra Merapi Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, atas koordinasi dengan DPC.

Ketua PK Salaman, Fathur Rohman (Cak Hur), menambahkan, kegiatan sosial organisasi tidak hanya hari ini. “Erupsi Semeru dan Merapi juga membantu. Memang AD/ART -nya berbasis sosial,” ujarnya.

Eko Priyono