blank
Petugas TPHD Wonosobo ketika audiensi dengan Bupati Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Tahun 2022 ini Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah akan memberangkatkan 351 calon jamaah haji ke tanah suci. Jumlah tersebut lebih sedikit dari pemberangkatan haji tahun 2019 lalu sebelum ada pandemi global Covid-19.

Kabag Kesra Setda Wonosobo Muh Said, Kamis (16/6/2022), melaporkan calon jamaah haji asal Wonosobo tergabung dalam Kloter 38 dan Kloter 39 bersama calon jamaah haji dari Kabupaten Temanggung dan Purworejo.

Dijelaskan Said, dijadwalkan Kloter 38 akan diberangkatkan dari Pendopo Bupati Wonosobo tanggal 29 Juni 2022 pukul 03.00 WIB. Sedangkan Kloter 39 diberangkatkan pukul 07.00 WIB pada hari yang sama.

“Kloter 38 akan kami berangkatkan dari Pendopo Bupati setempat tanggal 29 Juni 2022 pukul 03.00 WIB. Sedangkan kloter 39 diberangkatkan sekitar pukul 07.00 WIB, dengan Tim PPIH sebanyak 4 orang,” terangnya.

Guna menciptakan pelaksanaan ibadah haji yang nyaman, aman dan sempurna Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Wonosobo tahun 2022 ini akan memberikan pelayanan yang maksimal.

Pelayanan Maksimal

blank
Afif Nurhidayat (Bupati Wonosobo). Foto: SB/dok

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meminta untuk mewujudkan pelaksanaan ibadah haji yang khidmat harus dilakukan pelayanan yang maksimal. Sehingga calon jamaah haji bisa melaksanakan rukun dan sunnah haji secara sempurna.

“Saya meminta PPIH Wonosobo terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh calon jamaah haji. Dengan demikian proses pelaksanaan haji dapat berjalan khidmat,” pinta dia.

Menurutnya, dengan pelaksanaan haji yang khidmat, mampu mendapatkan kesehatan lahir dan batin dan kekhusukan dalam beribadah kepada Allah SWT. Sehingga akan mendapat predikat haji mabrur dan mabruroh.

Ketua Kloter 39 Jamaah Haji Wonosobo, Aidir Rahman menyampaikan Tim PPIH akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam pelaksanaan haji tahun ini menuju ibadah yang nyaman, aman dan sempurna.

“Tim PPIH Wonosobo juga telah menyiapkan berbagai pelayanan khusus, antara lain mendata jamaah yang punya risiko tinggi seperti kebutuhan kursi roda, tongkat dan aspek pengawasan lainnya,” tandas dia.

Muharno Zarka