“Sedangkan untuk SDN Kecil Pojok ditaksir Rp 400 juta, untuk perbaikan dua kelas. Tetapi akses menuju ke SDN Kecil Pojok ini terkendala, dan harus lewat jalan lain. Bangunannya sebagian bangunan lama, pakai papan dan bata. Plafon yang berlubang ada di dua kelas,” ungkap Eko Darsono.
Total anggaran yang diperlukan untuk perbaikan kembali tiga sekolah dasar yang rusak di Kabupaten Grobogan tersebut mencapai Rp1,4 miliar dan Disdik akan mengajukannya pada anggaran perubahan.
Terkait adanya sekolah rusak yang tidak tersentuh anggaran, Eko menyebutkan hal tersebut lantaran ada ketidaksesuaian antara data di Dapodik dan di lapangan.
“Contohnya, di Dapodik datanya sekolah masih bagus, tetapi ternyata mengalami kerusakan,” ujar Eko.
Tidak hanya tiga SDN tersebut yang mengalami kerusakan. Salah satu SDN di Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh, juga mengalami kerusakan di enam kelas, perpustakaan, UKS dan jamban serta pagar.
Menanggapi hal itu, Eko Darsono menyebut bahwa SDN 3 Pilangpayung tersebut memang ada keretakan, namun sekolah tersebut sedang mendapatkan alokasi pembangunan rehabilitasi dari PUPR.
“Ada enam ruang kelas diperbaki, kemudian perpustakaan, UKS, dan jamban di setiap ruangan serta pagar. Bangunannya dibuat dua lantai, lantai satu untuk kelas satu, dua dan tiga. Sementara, untuk kelas 4, 5 dan 6 serta kantor guru dan UKS berada di lantai atas,” tambah Eko.
Eko juga mengungkapkan, bangunan di SDN 3 Pilangpayung ini sempat ada keretakan, namun masih lama pemeliharannya, hasil pagar yang kurang baik terjadi karena tekanannya dari luar daerah.
Tyaning Widya