blank
WISUDA - Bunda Baca Kota Tegal, dr Roro Kusnabilla Dedy Yon menghadiri acara wisuda Lembaga Pendidikan Sakila Kerti dan Raudatul Athfal. (foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebanyak 49 siswa siswi PAUD Sakila Kerti dan Raudatul Athfal (RA) Kota Tegal di wisuda. Wisuda dilaksanakan di KHAS Tegal hotel Jalan Gajamada Kota Tegal, Selasa (14/6/2022).

Kepala Sekolah RA-PAUD Sakila Kerti, Sismiyati, menyampaikan RA Sakila Kerti memiliki dua tempat yang berlokasi di Kelurahan Panggung dan Pantai Alam Indah (PAI). Sedangkan PAUD Sakila Kerti, berada di kawasan Terminal Kota Tegal.

“Hari ini kita melepas 49 siswa, yang terdiri dari 12 siswa RA Sakila Kerti Panggung, 24 siswa RA Sakila Kerti PAI dan 13 siswa PAUD Terminal,” kata Sismiyati disela pelantikan.

Sismiyati berharap, para siswa dan siswi tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan berbekal ilmu yang telah diperoleh selama dua tahun. “Alhamdulillah, bersamaan dengan wisuda, anak didik kita mampu menampilkan seni budaya dengan bahasa asing. Seperti bahasa Arab dan Inggris. Tak lupa pula kita ajarkan mereka bahasa Indonesia dan bahasa Tegalan,” ungkap Sismiyati.

Bunda Baca Kota Tegal, dr Roro Kusnabilla Dedy Yon mengapresiasi Lembaga Pendidikan Sakila Kerti yang terus konsisten untuk memberikan pembelajaran kepada anak usia dini. Selain menanamkan rasa patuh kepada orang tua dan guru, para siswa dan siswi diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan mencintai lingkungan, khususnya menjaga kebersihan.

“Kepada orang tua agar bisa memberikan contoh kepada anak. Karena sekarang sampah itu begitu banyak di dunia. Untuk itu, saya minta kepada bapak dan ibu agar menjaga alam semesta. Tidak membuang sampah sembarangan. Ajari sedini mungkin anak-anak kita untuk membuang sampah pada tempatnya, mencitai lingkungan dengan cara menanam,” pesan Roro.

Isteri Walikota Dedy Yon Supriono itu mengapresiasi. Sinergitas antara Sakila Kerti dengan Dinas terkait sangat baik luar biasa. Hal itu terbukti meskipun orang tua siswa siswi Sakila Kerti kondisi ekonominya menengah kebawah.

Kondisi tersebut kata Roro ternyata tidak berpengaruh, ternyata bisa eksis, tidak kalah dengan sekolah lain yang berlatarbelakang mapan. “Mereka bisa membuktikan saat tampil dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Tegalan. Kita berharap, semoga anak-anak memiliki jiwa dan karakter yang baik kelak,” harap Roro.

Sutrisno