blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) memberikan Pelatihan Teknologi Pembuatan Tahu Susu kepada Siswa SMA Muhammadiyah 4 Kendal Melalui pada Jumat (10/6) di Aula SMA Muhammadiyah 4 Kendal. Kegiatan didanai oleh Universitas Semarang (USM). (foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) memberikan Pelatihan Teknologi Pembuatan Tahu Susu kepada Siswa SMA Muhammadiyah 4 Kendal Melalui pada Jumat (10/6) di Aula SMA Muhammadiyah 4 Kendal.
Kegiatan didanai oleh Universitas Semarang (USM).
Tim terdiri atas Anisa Rachma Sari MSi, C.Hari Wibowo SPt MP, dan Ika Fitriana STP MSc.

Ika Fitriana menyatakan pentingnya pengolahan produk pertanian karena sekarang ini produk makanan sangat bervariasi akibat tuntutan dalam pemenuhan kepuasan konsumen.

”Jika ingin menjadi wirausaha di bidang makanan sangat cocok untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman di Fakultas Teknologi Pertanian USM,” ujar ketua Prodi S1 THP FTP USM.

Menurutnya, peluang yang ada untuk usaha susu murni ini masih terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin menjalankannya sehingga bisa mendatangkan keuntungan.

“Di zaman sekarang, banyak variasi produk olahan susu yang sudah dimodifikasi mulai dari susu yang diberi berbagai jenis flavor sampai olahan inovatif dari susu. Kunci sukses usaha susu yakni pilih lokasi yang strategis serta memiliki kemampuan khusus dalam membuat aneka jenis varian olahan susu yang ditawarkan. Semakin banyak menu inovatif yang dibuat, maka semakin banyak pula minat konsumen,” ungkapnya.

Anisa Rachma Sari mengatakan, faktor yang mempengaruhi mutu tahu susu yakni pemilihan bahan baku, bahan penggumpal, keadaan sanitasi, dan proses pengolahan.

”Karakteristik dan kelebihan tahu susu yakni dari segi penampilan warna yang bersih, halus, tekstur kenyal, rasa gurih, dan memiliki nilai gizi yang tinggi karena mempunyai kadar protein dan kadar lemak yang cukup,” ucap Anisa.

Hal penting yang mempengaruhi kualitas dalam pembuatan tahu susu yakni substitusi susu kedelai cukup sebanyak 25% dari jumlah susu sapi yang digunakan agar diperoleh tahu susu yang disukai konsumen. Sebab semakin meningkat substitusi kedelai akan menghasilkan produk tahu susu yang semakin langu akibat enzim lipoksigenase yang terdapat pada kedelai.

Menurut Hari Wibowo, pengolahan susu menjadi tahu susu merupakan salah satu cara untuk memperpanjang waktu simpan susu karena susu segar mudah mengalami kerusakan.

”Pemilihan teknologi tersebut karena prosesnya sederhana, dan bahan-bahnnya mudah didapat sehingga mudah untuk diterapkan di rumah. Teknologi pembuatan tahu susu yang baik adalah menggunakan bahan baku susu murni yang berkualitas, pada proses inti yaitu penambahan enzim proteolitik untuk menggumpalkan susu,” ungkap Wibowo.

Dia mengatakan, pembuatan tahu susu prinsipnya sama dengan pembuatan tahu dari susu kedelai. Bahkan lebih singkat waktu pengolahannya. ”Asam cuka yang ditambahnkan pada pembuatan tahu susu berfungsi sebagai koagulan, dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit dan tetap diaduk perlahan,” tandasnya.

Muhaimin