blank
Pakar hukum IAINU Kebumen Dr HM Bahrul Ilmie SAg MHum.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kasus tindak pidana, kriminalitas dan pelanggaran hukum yang terus meningkat sebulan terakhir di Kebumen, semestinya menjadi “warning” atau peringatan bagi aparat penegak hukum dan aparat pemerintah serta para tokoh agama untuk bersama-sama mengatasi.

Pakar Hukum dari Fakultas Syariah, Ushuluddin dan Dakwah IAINU Kebumen Dr HM Bahrul Ilmie SAg MHum mengungkapkan hal tersebut saat dihubungi suarabaru.id Jumat (10/6).

Menurut pencermatan Bahrul Ilmie, kejadian kasus hukum dan tindak pidana belakangan yang menunjukkan kekerasan atau kekejaman sesama anggota masyarakat memang memprihatinkan, bahkan patut disesalkan.

Dari berbagai kejadian menonjol tersebut, lanjut lulusan S3 UII Yogyakarta itu, semestinya membuka mata kita bersama. Ternyata pascaCovid-19, masyarakat kita makin terpuruk. Bahkan sebagian warga masih mengalami goncangan psikologis, sosial ekonomi serta telah menggoyahkan pertahanan jiwa yang beragama.

Bahrul Ilmie menandasakan, agama dengan iman yang baik dan benar tentu akan sangat menolong dalam hidup bermasyarakat. Maka menjadi keniscayaan bagi negara, aparat pemerintah bersama para ulama, serta tokoh ormas dapat memelihara agama dan keagamaan masyarakat.

“Masyarakat kita, apalagi yang berada di lapis bawah, sangat membutuhkan perhatian bahkan pembinaan yang lebih intensif,’’ujar pria yang juga Ketua Takmir Masjid Bani Ahmad Kolopaking itu.

Bahrul Ilmie merasa sedih dan prihatin, di tengah kesulitan hidup di Kebumen diikuti meningkatnya tidak pidana, pencurian sepeda motor hingga kasus pembunuhan sadis. Sepeti kasus pembunuhan sadis di Desa Kaliputih Alian dan di Desa Karanggedang Sruweng, disusul penemuan mayat bayi di Desa Karangkemiri, Karanganyar.

Pemerintah Desa dan KUA yang terkait langsung dengan masyarakat, papar Bahrul Ilmie, perlu lebih mengintensifkan penyuluhan agama dan hukum. Masyarakat mesti selalu diberi penyegaran rohani dan pengetahuan-pengetahuan serta edukasi supaya keterbatasan mereka tidak menjadi sebab atas berbagai hal dan tindak pelanggaran hukum.

“Adapun pemerintah daerah juga mohon dalam kebijakan untuk selalu berpihak pada masyarakat yang terpuruk dengan cara dan kebijakan yang lebih humanis dan peduli pada mereka,”pungkas intelektual yang juga Khatib Masjid Bani Ahmad Kolopaking itu.

Komper Wardopo