blank
Rektor USM Dr Supari, ST, MT beserta Pembina dan Pengurus Yayasan Alumni Undip berfoto bersama Wali Kota Semarang Dr H Hendrar Prihadi SE MM usai peresmian pipa resapan horizontal di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Kamis (9/6/2022). Foto : Dok Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) Lahirnya teknologi pipa resapan horizontal yang dihasilkan oleh dosen Universitas Semarang (USM), merupakan salah satu upaya USM untuk mengurangi dampak kekeringan dan banjir di Kota Semarang, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan Lustrum VII/Dies Natalis ke 35.

Pipa resapan air horizontal itu sendiri, merupakan hasil penelitian yang dihasilkan oleh dosen Teknik Sipil USM Dr Ir Edi Susilo MT, yang telah melakukan penelitian selama 2 tahun dengan berbagai metode dan percobaan.

“Ide ini (pembuatan pipa resapan air horizontal) merupakan hasil penelitian dosen USM Pak Edi Susilo, yang kebetulan juga sedang studi di doktoral, ya desertasinya itu (pembuatan pipa resapan air horizontal),” jelas Rektor USM Dr Supari, ST, MT usai peresmian pipa resapan air horizontal di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Kamis (9/6/2022).

Dengan lahirnya teknologi pipa resapan horizontal tersebut, harapannya mampu mengurangi kekeringan dan banjir di Kota Semarang yang selama ini menyebabkan masyarakat merasa kurang nyaman.

“Jadi harapannya dengan adanya pipa resapan horizontal ini, permasalahan banjir di Kota Semarang menjadi terkurangi dan kekeringan juga terkurangi,” jelas Rektor USM Dr Supari, ST, MT usai peresmian.

blank
Dr Ir Edi Susilo MT, Dosen Teknik Sipil USM (Kiri), menjelaskan sistem kerja pipa resapan horizontal kepada Wali Kota Semarang usai peresmiannya di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Kamis (9/6/2022). Foto : Dok Absa

Kelebihan teknologi pipa resapannya sendiri, lanjutnya, memiliki kapasitas sebanyak 20 kali resapan lebih besar dibanding dengan sumur resapan lain atau metode lain yang sudah pernah ada, sehingga mampu mengurangi aliran air di atas tanah yang menyebabkan banjir.

BACA JUGA : Wali Kota Semarang Apresiasi Upaya USM Menjadikan Semarang Lebih Baik

“Efektifitasnya dapat menyerap air 20 kali lebih besar. Mengurangi aliran air di atas tanah yang menyebabkan banjir dan menyuntikkan air ke tanahnya 20 kali lebih besar. Sehingga dapat meningkatkan cadangan air tanah untuk mengurangi kekeringan,” paparnya.