blank
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak SIK MSi menyampaikan paparan  pada lokakarya Moderasi Beragama Solo Kota Damai yang digelar  Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta dan berlangsung. Foto: Dok/RestaSka

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Kekerasan merupakan antitesis dari agama. Akan tetapi seringkali agama menjadi penyulut munculnya kekerasan. Agama manapun pada dasarnya tidak menghendaki kekerasan, atau menuntun untuk berbuat kekerasan.

“Perbedaan cara pandang terhadap sesuatu tidak boleh menjadi dasar perilaku kekerasan”, tandas Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, SIK.MSi ketika menjadi narasumber dalam lokakarya Moderasi Beragama Solo Kota Damai yang digelar  Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, Rabu (8/6/2022).

Hadir dalam acara ini Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd , Ketua PCNU Surakarta H.M. Masyuri, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta H.Subari, Yayasan Perdamaian Lintas Agama dan Golongan Adi Setyawan Diana Putra, Masyarakat Damai Sejahtera Indonesia Pdt. Paulus Hartono.

Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menegaskan dalam upaya melindungi kebebasan beragama, polisi harus memegang teguh lima prinsip utama pemolisian demokratik.