blank
Para relawan memperagakan pemadaman api di Alun-Alun Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Peragaan penanganan bencana pohon tumbang dan pemadaman api kebakaran yang dilakukan relawan penanggulangan bencana BPBD Wonosobo sempat memukau pengunjung.

Aksi reaksi cepat tersebut digelar di sela-sela acara “Pengukuhan dan Gelar Apel Relawan Penanggulangan Bencana Kabupaten Wonosobo” yang dilakukan di Alun-Alun setempat, Rabu (8/6/2022).

Sejumlah relawan BPBD, memanggul kayu dan gergaji, menuju depan tribun utama. Mereka melakukan aksi cekatan membunyikan keras-keras gergaji dan bersicepat memotong kayu yang dipanggul teman-temannya.

Tak lama, pasukan pemadam kebakaran pun menyusul, api yang membara dan asap yang mengepul dari limbah sisa penggergajian kayu, seketika berhasil dipadamkan oleh pasukan pemadam kebakaran (Damkar).

Mereka menyemprotkan air dari mobil tangki yang telah disiapkan tak jauh dari lokasi apel relawan. Aksi heroik mereka pun mendapatkan perhatian dari sesama relawan dan pejabat yang hadir.

Gelar apel relawan diikuti sekitar 3.500 relawan dan dihadiri Bupati Afif Nurhidayat, Wakil Bupati M Albar, Kapolres AKBP Eko Novan PP, SIK MSi, Dandim 0707 Letkol Czi Rahmat SE MSi dan Kalak BPBD Jateng Bergas C Penanggungan.

Garda Terdepan

blank
Pengukuhan dan gelar apel relawan penanggulangan bencana di Alun-Alun Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Bupati Afif Nurhidayat menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada relawan yang memiliki jiwa sosial tinggi. Sehingga atas inisiatif sendiri bergabung sebagai relawan dan bekerja tanpa pamrih tidak memikirkan materi.

“Saya bangga dan senang. Para relawan telah hadir di masyarakat. Mereka telah berjibaku membantu pemerintah menangani pandemi global Covid-19 dan siap siaga mengawasi pelaksanaan vaksinasi,” ujarnya.

Di saat terjadi bencana alam, sambung Afif, baik itu peristiwa tanah longsor, banjir, kebakaran, angin ribut dan pohon tumbang, para relawan juga selalu berada di garda terdepan untuk memberi pertolongan pada korban. Masyarakat pun menjadi tenang dan tidak panik atas kehadiran relawan di lapangan.

“Saya menyambut positif terselenggaranya gelar pasukan relawan tangguh ini, sebagai ajang silaturahmi antar relawan. Juga sebagai upaya peningkatan soliditas antar relawan. Sehingga akan memperlancar koordinasi saat sewaktu-waktu terjadi bencana,” ujarnya.

Pihaknya telah menginstruksikan melalui Surat Edaran (SE) terkait relawan, untuk membentuk relawan penanggulangan bencana desa dan kecamatan. Di mana terdapat minimal 5 relawan di setiap desa, dan di tingkat kecamatan terdiri dari relawan desa.

Sementara itu, Kalak BPBD Jawa Tengah Bergas C Penanggungan menilai BPBD Wonosobo sangat luar biasa. Sebab bisa melaksanakan pengukukan dan gelar apel relawan penanggulangan bencana dengan jumlah peserta yang sangat banyak.

Muharno Zarka