blank
Bintaljarahdam IV/Diponegoro saat gelar sarasehan bertema Mewaspadai Radikalisme dalam Agama. Foto: Pendam IV/Diponegoro

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam menangkal hal-hal negatif yang mengatas namakan agama, Kabintaljarahdam IV/Diponegoro Kolonel Caj Drs. Tauhid, M.M., menggelar kegiatan Sarasehan bertema “Mewaspadai Radikalisme dalam Agama”.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Bintaljarahdam IV/Diponegoro ini menghadirkan narasumber, Mayor Caj Syamsul Ma’arif, yang diikuti oleh tiap-tiap perwakilan personel satuan segarnizun Semarang.

Kabintaljarahdam mengatakan, tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk membekali prajurit maupun PNS Kodam IV/Diponegoro dalam beragama.

Menurutnya, dalam beragama harus dilakukan secara baik dan benar, artinya tidak terlibat pada kegiatan keagamaan yang menyimpang dari kepribadian bangsa Indonesia.

“Ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang paham radikal dalam Islam sebagai tambahan pengetahuan, sehingga nantinya jika ada pertanyaan dari masyarakat dapat dijawab secara tepat dan benar,” ujarnya, Rabu (8/6/2022).

Dikatakan, radikalisme umumnya diartikan sebagai gerakan yang menghendaki perubahan secara cepat dan mendasar, yang dilakukan terhadap dasar-dasar kehidupan berbangsa maupun bernegara, perkembangannya juga tidak lepas dari beberapa faktor seperti instabilitas politik, ekonomi, sosial maupun budaya yang semakin diperburuk dengan lemahnya penegakan hukum serta wawasan kebangsaan.

Kabintaljarahdam menyebut bahwa saat ini untuk menghindari jeratan hukum dan menarik lebih banyak simpati masyarakat, beberapa kelompok radikalisme mensiasatinya dengan disebarkan melalui dakwah hingga politik.

“Secara bentuk memang berubah, tetapi perjuangan kelompok ini tetap sama, yaitu merubah ideologi Pancasila dan NKRI,” tandasnya

Kabintaljarahdam menegaskan kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, supaya mendapatkan ilmu untuk memutus mata rantai radikalisme yang saat ini menjadi ancaman serius di Indonesia, khususnya wilayah Kodam IV/Diponegoro.

Ning Suparningsih