SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kabid Binpres PB Wushu Indonesia Jawa Tengah, Sudarsono mengatakan, banyak catatan yang didapat pihaknya, terkait hasil Sirnas Wushu Sanda Seri I.
Dia berharap, perjalanan para juara di sirnas kali ini, tak cukup berhenti sampai di sini saja. Para atlet masih butuh polesan, jelang pelaksanaan Sirnas Seri II di Medan, dan persiapan menuju Kejuaraan Dunia Wushu Junior, pada Desember mendatang.
”Kami akan mendorong ke PB, untuk merekomendasikan atlet potensial. Juara I dan II untuk di pelatnaskan. Bisa melalui sentralisasi atau desentralisasi untuk persiapan Kejuaraan Dunia Junior,” kata Sudarsono, usai acara penutupan sirnas yang dilakukan Sekjen PB WI, Ngatino, di Auditorium Unnes, Semarang, Jumat (3/6/2022).
BACA JUGA: Unissula Semarang Salah Satu dari Tiga Univertas di Jateng yang Raih Akreditasi Unggul
Ditambahkannya, secara umum kualitas atlet-atlet dari Jateng yang turun di Sirnas I, khususnya senior, belum maksimal. Butuh sentuhan perbaikan dan peningkatan teknik dan fisik. Para atlet ini juga harus dipersiapkan lebih matang lagi guna menghadapi PON mendatang.
”Kami perlu melakukan bongkar pasang atlet menghadapi PON. Pasalnya, sejumlah atlet eks PON Papua, kualitasnya sudah tak mungkin ditingkatkan lagi. Kami bersyukur, di Sirnas I ini muncul atlet baru, Bintang Reindra,” imbuh Sudarsono, yang juga Ketua Harian Pengprov WI Jateng itu.
Sementara itu, di hari terakhir penyelenggaraan sirnas, kontingen Kabupaten Bandung sukses membawa pulang Piala Airlangga Hartarto, usai menjadi juara umum kategori senior, dengan perolehan dua medali emas satu perunggu.
BACA JUGA: 34 Tahanan Polres Dititipkan ke Rutan Kebumen
Sedangkan penerima Piala Rektor Unnes yaitu Sumut 1, yang tampil sebagai juara umum kategori junior. Piala Ketua Umum KONI Jateng diraih Kota Salatiga (juara umum pra-junior) dan Piala Ketua Umum Pengprov WI Jateng direbut Kabupaten Magelang (juara umum kelompok pemula).
Dua medali emas milik Kabupaten Bandung, disumbangkan Sandi Septianto yang dalam babak final mengalahkan Raynaldi Zenas Prayoga (Kota Salatiga) di kelas 56 kg putra dengan skor 2-0. Lalu Ebina Saputri Sunarya di kelas 56 kg putri yang menyisihkan Gita Ariesta (JKD Shaolin Kungfu Temanggung) dengan skor 2-1.
Menempatkan empat finalis di kategori senior, Kota Salatiga hanya mampu memetik satu keping medali emas, tiga perak. Satu-satunya medali emas Kota Salatiga disabet Bintang Reindra Nada Guitara, yang pada babak final kelas 60 kg senior putra, sukses menekuk Jimmy Stif Menda (Kabupaten Bekasi) dengan angka 2-0.
Riyan