SEMARANG (SUARABARU.ID) – Terkait banyaknya media-media di bawah Nahdlatul Ulama (NU) yang tampil exis, Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) berharap mereka dapat saling bersinergi.
“Saya berharap dari media Nahdlatul Ulama apa saja yang saat ini saya lihat sudah mulai banyak, harus disinergikan,” ujar Gus Yasin, Senin (31/5/2022).
Menurutnya, sinergitas itu bertujuan untuk mengawal perbedaan-perbedaan yang timbul di masyarakat.
“Sehingga perbedaan-perbedaan itu bisa kita munculkan bukan untuk menjadi alat pemecah, tetapi bagaimana menjadi alat pemersatu,” tegas Gus Yasin.
Menurutnya, bukan hanya dalam masyarakat saja, dalam agama pun juga ada perbedaan, namun bisa diselesaikan dengan baik. Gus Yasin mencontohkan perbedaan dalam agama Islam terkait hadits yang kadang periwayat berbeda.
“Kalau hadits itu biasanya disatukan dulu, kalau tidak bisa mentok mansukh (dihapus),” tegas putra KH. Maimoen Zubaer ini.
Menanggapi pernyataan Gus Yasin, Kepala Biro Jateng, M. Miftahul Arief menyebut pihaknya siap bersinergi terutama untuk hal yang bersinggungan dengan perbedaan dalam masyarakat.
“Kami sebagai media yang berada di bawah NU siap bersinergi khususnya dalam hal yang berkaitan dengan perbedaan, sejalan dengan ciri-ciri yang dimiliki NU,” tegasnya.
Beberapa ciri NU yang ia sebutkan adalah paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dengan ciri moderat (tawassuth), seimbang (tawazun), adil (i’tidal), dan akomodatif (isti’ab).
Pihaknya menegaskan, dengan 8 konvergensi media diantaranya majalah, televisi, dua portal online, radio dan beberapa media lain siap mengawal perbedaan yang berpotensi perpecahan menjadi persatuan.
Ning Suparningsih