SOLO (SUARABARU.ID) – Lima alumni berprestasi dari Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, diundang menjadi pemateri dalam acara Creative Sharing Aradhana Fest 2022.
Dosen ISI Surakarta, Basnendar Herry Prilosadoso SSn, MDs, semalam, mengatakan, lima alumni itu merupakan mahasiswa lulusan yang telah menorehkan prestasi tingkat lokal, regional, nasional dan Internasional. Mereka berprestasi sejak saat kuliah, maupun setelah berkarier di bidang yang ditekuni selama ini.
Eksistensi mereka sangatlah penting sebagai bagian integral dari perguruan tinggi. Juga untuk civitas akademik FSRD ISI Surakarta. Aradhana Fest 2022 dengan rangkaian acara pendukung berupa Creative Sharing ini, mengambil tema ”Prestasi Mahasiswa FSRD ISI Surakarta”.
Para alumni ini diundang untuk menjadi pembicara, guna berbagi pengalaman, tips dan trik, serta memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar berprestasi. Acara ini, digelar di area lokasi pameran Galeri Seni Rupa dan Gedung Seni Rupa Murni di Kampus FSRD ISI Surakarta, Mojosongo, Surakarta.
Alumni yang dihadirkan dalam Aradhana Fest 2022, berasal dari 5 (lima) program studi. Terdiri atas Arif Zainudin SDs (Prodi Desain Interior), Bayu Asri SSn (Prodi Desain Komunikasi Visual), Wahyu Nur Hidayat STr Sn (Prodi Desain Mode Batik), Intan Anggun Pangestu STrn, MSn (Prodi Studi Keris dan Senjata Tradisional), dan Ari Wuryanto, SSn (Prodi Seni Murni).
Kompetisi Prestasi
Kelima alumni berprestasi tersebut memaparkan pengalaman dan perlunya pengembangan potensi sejak kuliah, agar mampu dan meningkatkan karier nantinya setelah lulus.
Ketua pelaksana Aradhana Fest 2022, Rendya Adi Kurniawan SSn, MSn, menjelaskan, dengan menghadirkan lima alumni sebagai pemateri, diharapkan para mahasiswa termotivasi untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi. Baik di bidang akademik maupun non akademik.
Pembicara Arif Zainudin, menyampaikan, banyak cara yang harus dilakukan untuk memperjuangkan mimpi. Harus semangat dan gigih ikut kompetisi-kompetisi di dalam negeri maupun luar negeri.
Keberhasilan dan prestasi Arif didapatkan selama kuliah, antara lain pernah mengikuti design training di RMIT University, Melbourne Australia, juara pertama Aciar Furniture Design Compettion, TOP 30 Biografer Writer, TOP 5 Indecor Interior Design Competition. Juara 2 Batik Design Pertamina, Juara pertama Idea Challenge Kinetic Art by Ideanation.
Setelah selesai kuliah di ISI Surakarta, Arif Zaunidun, fokus di bidang yang digeluti dengan membuat perusahaan bidang arsitektur, desain interior dan desain produksi yang bernama ARZ STUDIO.
Pembicara Bayu Asri, selama menjadi mahasiswa banyak berprestasi yang berkaitan dengan penelitian. Yakni mendapatkan penghargaan sebagai tim lolos Program Kreativitas Mahasiswa pada 2015, 2016, dan 2017, Juara 1 Program mahasiswa Wirausaha PMW (2015), Juara IHMA Award (International Hologram Manufactures Association).
Terus Berkarya
Kemudian Wahyu Nur Hidayat, saat ini sibuk dengan kegiatan bersama Putra Putri Pariwisata Jawa Tengah 2022 dan desainer di Kebumen. Prestasinya, antara lain menjadi Juara Harapan 3 Festival Drama Bahasa Jawa Unnes 2011, Juara 1 Drama Pelajar DKD Kebumen 2012, Juara Drama Musikal STAINU Kebumen 2013.
Untuk Intan Anggun Pangestu, sebagai lulusan S2 Penciptaan dan Seni Bidang Seni Rupa, aktif menjadi anggota Bratasura (Bawarasa Tosan Aji) Surakarta. Narasumber ini, membagi pengalaman bagaimana terus berkarya, berprestasi dan aktif dalam kegiatan masyarakat.
Sementara itu, Ari Wuryanto, membagikan pengalaman selama menjadi mahasiswa di ISI Surakarta. Ari sebagai seniman lukis aktif di beberapa kegiatan dan komunitas sastra “Kamar Kata” dan menjadi pengurus di Lembaga Persatuan Pemuda (LPP). Beberapa pengalaman berkarya antara lain Pameran Seni Rupa “20 Titik”, dan beberapa pameran lainnya.
Ari membagikan pengalamannya tentang proses kreatif penciptaan karya saat kuliah dan setelah lulus kuliah, serta memotivasi mahasiswa untuk intens berkarya. Baik atas tuntutan kuliah ataupun pribadi.
Jadilah lulusan yang senantiasa adaptif dengan lingkungan pendidikan dan sosial. Seni, tandas Ari, adalah kebutuhan. Bagi yang paham akan kebutuhan, pasti mampu menemukan jalan untuk terus berkarya dalam kondisi apapun.
Bambang Pur