blank
Personel Koramil-22 Slogohimo Kodim 0728 Wonogiri bersama Anggota Polsek setempat dan aparat dari dinas instansi terkait, merondai pasar hewan.(SB/Bambang Pur)
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bersama aparat dari dinas dan instansi terkait, personel Koramil-22 dan anggota Polsek Slogohimo, Wonogiri, proaktif merondai pasar hewan.

Patroli ke pasar hewan, dilakukan oleh Anggota Koramil-22/Slogohimo Sertu Budi dan Serda Awaludin bersama dengan Personel Polsek Slogohimo Bripka Supriyono dan Bripda Andre. Juga melibatkan Kepala Pasar Slogohimo, Indro Isnowo dan Mantri Peternakan Agung Yudi.

Sebagaimana diberitakan, pasar hewan se Kabupaten Wonogiri ditutup sejak Tanggal 24 Mei sampai dengan 6 Juni 2022 mendatang. Penutupannya didasarkan atas Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri Nomor: 443.39/7914 tanggal 23 Mei 2022.

Selama kurun waktu dua pekan tersebut, di semua pasar hewan Wonogiri dilarang ada kegiatan transaksi jual beli hewan, utamanya ternak berkuku belah seperti jenis sapi dan kambing.
Langkah penutupan pasar hewan, dilakukan setelah ada temuan setidak-tidaknya 13 ekor sapi dari Magetan dan Pacitan (Jatim) serta dari Boyolali (Jateng) yang diperdagangkan di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri, bergejala terkena Penyakit Mulut Kuku (PMK).
 
Mata Rantai

Kepada para blantik (pedagang ternak), Kepala Dinas Peternakan Perikanan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Sutardi, memahamkan tentang tujuan penutupan sementara ini, sebagai kiat memutus mata rantai penularan.

Berkaitan itu, kepada para blantik dan petani peternak, dapat mematuhinya demi mencegah agar PMK tidak menular di Kabupaten Wonogiri. Di Pasar Hewan Slogohimo, dipasang larangan tertulis transaksi jual beli ternak selama kurun waktu dua pekan.

PMK atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease, adalah penyakit yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, rusa, unta, termasuk hewan liar seperti gajah, antelope, bison, menjangan, dan jerapah.

Meski penyakit ini terkonfirmasi dapat menyebar cepat, mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, namun PMK dipastikan tidak beresiko terhadap kesehatan manusia.

Bambang Pur