Sementara itu, Bupati H. Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada Kementerian RI , khususnya kepada Dirjen Tanaman Pangan, para akademisi, Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar, yang sudah bersedia hadiri untuk berbagi ilmu dengan para petani di Getas .

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini nantinya biosaka dapat dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Blora untuk memajukan sektor pertanian,” kata Bupati H. Arief.

Bupati menjelaskan saat ini ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi kimia menjadi persoalan tersendiri dalam pembangunan pertanian. Terlebih lanjut Bupati ketika alokasi pupuk subsidi tersebut tak sesuai dengan permintaan petani. Akibatnya gejolak kelangkaan pupuk pun terjadi.

“Dari permasalahan hal tersebut pemerintah terus mendorong petani agar tak lagi tergantung dengan pupuk kimia bersubsidi dan bisa mandiri dalam penyediaan pupuk,” imbuhnya

Untuk itu, lanjut Bupati perlu ada pendekatan dengan cara baru atau inovasi yang tidak lagi mengandalkan pupuk kimia. Salah satu inovasi yang bisa dikembangkan petani adalah teknik biosaka.

“Dari Biosaka ini nantinya diharapkan bisa menekan biaya produksi dan semoga segera dapat diterapkan pada semua komoditas pertanian, dan meningkatkan hasil produksi,” harap Bupati.

Bupati menjelaskan dari data yang ada,  Kabupaten Blora pada tahun 2021 memiliki luas panen sawah sejumlah 83.652,6 Ha dengan produksi padi sebesar 536.140,96 ton . Kemudian luas panen tegal sebesar 18.235 Ha dengan produksi padi sejumlah 97.311,92 ton . Hal tersebut membuat Kabupaten Blora menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah .

“Dari jumlah tersebut kami menyatakan siap melaksanakan program dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI berupa Kegiatan Demplot Uji Bahan Alami (Biosaka) terhadap Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Padi . Kami juga akan mengawal dan mendukung agar pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Blora menjadi lebih maju , mandiri dan modern, “tuturnya.

Pada kesempatan ini, H. Arief Rohman yang akrab disama Gus Bupati ini meminta agar para petani, di Getas pada khususnya, bisa untuk mempelajari dan mencoba biosaka ini.

“Jika demplot ini berhasil , saya yakin petani – petani di daerah lain juga akan menggunakan metode yang sama juga,” pungkas Bupati Blora.

Kudnadi Saputro