Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh tersebut mengatakan, bahwa pihaknya sudah berdiskusi dan meninjau lapangan untuk memetakan apa saja hal yang akan dikolaborasikan dengan Pemkab Blora maupun Pemerinrah Provinsi Jawa Tengah.

“Tadi kita punya ide untuk membangun dalam jangka pendek, cungkup, kemudian coba membangun gapura yang nanti kita kolaborasi antara Aceh dan Blora ada karakteristik Aceh dan Blora,” jelasnya

Pada kesempatan itu, Mawardi, mengungkapkan,  ada beberapa hal penting terkait pengajuan usulan gelar pahlawan nasional untuk Pocut Meurah Intan.

“Saya pikir ada dua hal yang sangat kuat kita bisa ajukan Pocut Meurah Intan sebagai pahlawan nasional, yang pertama dari aspek perjuangannya, tidak mungkin seseorang itu akan dibuang oleh belanda kalau orang tidak sangat berbahaya bagi Belanda, itu ada nilai juang,” Ucapnya

Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Aceh, Mawardi yang juga Dosen di Universitas Syiah Kuala tersebut juga menceritakan pengalaman saat mengajukan pahlawan nasional Laksamana Malahayati beberapa tahun lalu.

“Saat tim pusat melakukan verifikasi yang paling diutamakan adalah sumbernya, bahwa tokoh ini bukan imajinatif, sejarah itu mesti ada sumbernya, sumber se-zaman misalnya pada saat beliau berjuang ada laporan Belanda,” papar Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Aceh.

Kudnadi