blank
Ilustrasi masyarakat sedang mengantri minyak goreng murah, di tengah mahalnya harga minyak. Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Beberapa waktu lalu, masyarakat digemparkan dengan berita tentang kenaikan harga minyak goreng di pasar.

Hal itu membuat masyarakat menjadi terheran heran. Bagaimana mungkin harga minyak meningkat drastis, sedangkan bahan baku dibuat di negeri sendiri.

Dari fenomena kenaikan minyak goreng ini menimbulkan berbagai permasalahan dalam masyarakat. Karena peningkatan harga ini beriringan dengan langkanya minyak goreng yang ada ditengah masyarakat.

Hal ini tentu merugikan banyak pihak, mulai dari rumah tangga, usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga penjual gorengan. Karena minyak merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang digunakan untuk memasak. Sehingga terjadi penurunan daya beli minyak goreng di masyarakat.

Menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah menyebut bahwa penyebab terjadinya kenaikan minyak adalah karena harga bahan minyak mentah sawit ditentukan oleh pasar dunia.

Walaupun pemerintah memberikan kebijakan subsidi minyak goreng kepada masyarakat, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan kurang terjangkaunya harga dan semakin langkanya minyak di pasar.

Seharusnya sebagai negara penghasil bahan minyak goreng sawit terbesar didunia, Indonesia harus mampu memberikan minyak kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pemerintah juga harus bisa menyediakan stok persediaan minyak goreng yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat akan terbantu dalam perekonomiannya.

Karena dengan naiknnya harga minyak goreng, maka bahan produksi pembuatan barang yang menggunakan minyak goreng meningkat dan menyebabkan naiknya penjualan produk yang dijual di masyarakat.

Sehingga daya beli masyarakat menjadi berkurang dan perekonomian masyarakat menjadi melemah, bahkan menurun drastis. Selain itu, penjual gorengan juga mendadak harus menaikkan harga menjadi dua kali lipat.

Tidak hanya penjual gorengan saja yang terkena dampak, penjual kerupuk dan makanan yang digoreng memakai minyak juga terdampak. Mereka berani menaikkan harga produk karena takut rugi.

Sedangkan mereka yang tidak menaikkan harga akan merubah bentuk produknya menjadi kecil atau isinya dikurangi.

Oleh: Zaky Tiffani Arifiyanto, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hayim Semarang.