blank
Wabup Ali Maksun memotong tumpeng saat di tengah laut, sebagai ungkapan syukur para nelayan. Foto: rudy

DEMAK (SUARABARU.ID)– Meski wilayah pesisir di Kecamatan Bonang masih tergenang rob setiap harinya, namun perayaan sedekah laut dalam tradisi Syawalan tetap berjalan.

Warga luar Kecamatan Bonang pun, masih banyak yang datang untuk menikmati tradisi ini di Pantai Morodemak, Senin (9/5/2022). Mereka datang bersama keluarga, teman maupun kerabat, untuk berwisata naik perahu di tengah laut, dan menyaksikan pelarungan sedekah laut.

Tradisi sedekah laut yang digelar tiga desa, Margolinduk, Purworeko dan Morodemak itu, pada perayaan Syawalan kali ini dihadiri Wakil Bupati Demak Ali Makhsun, didampingi Camat Bonang Haris M Ridwan, dan unsur Forkopimcam Bonang.

BACA JUGA: Syawalan, Taman Ria Demak Penuh Wisatawan

Wabup Ali Makhsun bersama rombongan, menaiki perahu besar menuju ke tengah laut untuk melaksanakan selamatan dan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur, terutama warga nelayan yang keseharianya mencari nafkah di lautan.

”Ini sebuah tradisi masyarakat yang harus selalu dijaga. Terlebih, tradisi itu berupa sedekah yang disertai doa kepada Allah SWT. Dimanapun tradisi sedekah dilakukan, baik di laut maupun di darat, semoga membawa berkah dan berujung pada limpahan rezeki,” kata Ali Makhsun.

Saat pelaksanaan sedekah itu, wabup memotong tumpeng dan melarungkan di tengah lautan. Ritual itu merupakan wujud dari simbol rasa syukur para nelayan, atas hasil laut yang melimpah, serta agar terhindar dari hal buruk yang terjadi di laut.

Rudy