DIBERIKAN wajah atau paras menarik memanglah suatu keuntungan. Tetapi ternyata paras menarik saja tak cukup, harus diimbangi dengan kecerdasan intelektual yang sepadan.
Ini yang dialami oleh Fajriannoor Fanani SIKom MIKom.
Fajri, begitu ia biasa dipanggil, merupakan salah satu yang beruntung.
Dosen Ilmu Komunikasi, sekaligus wakil dekan Bidang Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) ini memiliki paras yang tampan.
Fajri sering dikira adalah seorang aktor atau model, karena parasnya yang mirip dengan salah satu pemain sinetron.
Tak jarang pula mahasiswa yang terpikat oleh ketampanannya, ditambah lagi prestasi yang dimilikinya meski masih muda.
”Ya banyak mahasiswi iseng suka godain, tapi ya saya biarkan, anggap saja bercandaan.” tuturnya.
Pria asal Semarang, kelahiran 1985 ini memiliki segudang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang terdaftar dan sering dijadikan kutipan oleh para peneliti.
Beberapa penelitiannya antara lain ”Semiotika Strukturalisme Saussure, Bias Gender dalam Cerita Rakyat:(Analisis Naratif pada folklore Eropa, Cinderella, dengan Cerita Rakyat Indonesia, Bawang Merah Bawang Putih), Mitologi dalam video game: Pesan-pesan politik dalam video games Amerika Serikat, dan masih banyak lagi.
”Ke depan saya ingin bisa kuliah S3, karena saya ingin lebih mengembangkan keilmuan komunikasi di bidang komunikasi sains,” ujar Fajri.
”Sudah ada sih universitas yang ingin dituju, ada beberapa tapi tinggal memantapkan hati antara di IPB, UNS atau Undip. Semoga dari salah satu kampus tersebut bisa ada yang berjodoh,” harapnya.
AY/Muha