Ilustrasi microsleep saat berkendara. Foto: Sleep Score.
Ilustrasi microsleep saat berkendara. Foto: Sleep Score.

SETELAH dua tahun ada larangan mudik karena pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah mencabut kebijakan tersebut. Masyarakat diizinkan mudik asal sudah dua kali vaksin dan sekali booster.

Animo masyarakat menyoal mudik tahun ini sangat tinggi. Hingga Selasa (26/4/2022), PT KAI melaporkan telah menjual sebanyak 1,5 juta tiket.

Kecuali transportasi umum, banyak masyarakat yang memilih mudik dengan kendaraan pribadi. Jika memilih demikian, pastikan bukan hanya kendaraan Anda yang kondisinya prima, namun kondisi pengemudi pun harus fit.

Pengemudi yang menyetir jarak jauh sering kali merasa bosan karena sepanjang waktu harus berkonsentrasi pada jalanan. Di kondisi inilah pengemudi harus mewaspadai terjadinya microsleep. Apa itu?

Dikutip dari Halodoc, microsleep ditandai dengan hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa mengantuk, sehingga bisa tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat, yakni sekitar satu detik hingga dua menit yang disertai dengan sentakan kepala yang keras.

Microsleep bisa terjadi dengan mata terbuka namun pandangan kosong. Atau, ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu sering serta tidak dapat mengingat hal yang terjadi satu pada beberapa menit sebelumnya.

Selain itu, tanda lain dari microsleep misalnya mata terasa perih, reaksi lambat, mengemudi dengan kecepatan berubah-ubah, menjalankan kendaraan secara zig-zag atau condong ke satu arah.

Jika dibiarkan, kebiasaan microsleep bisa berbahaya bagi keselamatan. Ini karena microsleep kerap menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang berkendara.

Untuk menghindarinya, pengemudi bisa melakukan empat cara ini.

1. Minum kopi 30 menit sebelum berkendara.

2. Usahakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk.

3. Bila rasa lelah atau mengantuk selama berkendara, segera berhenti dan gunakan waktu untuk tertidur sejenak. Apalagi jika berkendara jarak jauh, maka istirahatlah setiap 1-2 jam sekali.

4. Jika ada rencana berkendara jauh, pastikan tidur berkualitas lebih dulu minimal tujuh jam.

Sofie