BLORA (SUARABARU.ID) – Siswa SMA Negeri 1 Blora membagi ratusan bungkus takjil untuk buka puasa Ramadan 1443 Hijriah. Acara itu diselenggerakan bersamaan dengan peringatan Hari Kartini 2022, Kamis (21/4/2022).
Kepala Sekolah SMAN 1 Blora Dra. Yuni Ni’wati, M.Pd, melalui Waka Kesiswaan, Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd, menjelaskan bahwa acara tersebut mengusung tema, “Be a strong and Intelligent Kartini today for the future of Indonesia” (artinya, Jadilah Kartini masa kini yang tangguh dan cerdas untuk masa depan Indonesia).
Takjil dibagikan perwakilan siswa kelas X dan XI di simpang empat Jalan Tentara Pelajar Blora atau lebih kurang 100 meter ke selatan dari lokasi SMAN 1 Blora, sekitar pukul 16.30 WIB hingga selesai.
“Tujuannya, untuk memperingati dan menghormati perjuangan R.A. Kartini sebagai tokoh emansipasi wanita terutama dalam bidang pendidikan,” jelas Yuni Ni’wati.
Karena bertepatan dengan kegiatan Ramadan Sekolah, maka dikemas dalam kegiatan berbagi takjil dengan mengenakan kostum RA. Kartini. Beberapa siswa ada yang membawa slogan-slogan motivasi ibu kita Kartini.
“Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat lebih mengenal Kartini. Semangat Kartini tetap terpatri di semua wanita Indonesia. Be a strong and Intelligent Kartini today for the future of Indonesia (Jadilah Kartini masa kini yang tangguh dan cerdas untuk masa depan Indonesia),” ungkap Kepala SMA 1.
Sementara itu, Esti Prasetyanti, S.Pd., guru SMAN 1 Blora yang juga koordinator pembagian takjil mengatakan jumlah yang dibagikan ada 230 bungkus.
“Anggaran takjil itu dari bumbung Ramadan, yang dikumpulkan oleh siswa dan guru. Tidak hanya untuk berbagi takjil. Tetapi juga digunakan untuk Khataman Alquran,” kata Esti Prasetyanti.
Pada kesempatan itu, Sri Wahyu Dini Astari, S.Pd., M.Pd., guru SMAN 1 Blora yang juga Ketua MGMP Sejarah SMA Kabupaten Blora, mengungkapkan pembagian takjil hanya berlangsung singkat karena banyaknya warga yang antusias untuk mendapatkan takjil gratis.
“Berjalan singkat, warga antusias, anak-anak juga senang dan bahagia. Semoga berkah untuk kita semuanya. Aamiin,” ucap Sri Wahyu Dini Astari.
Menurutnya, makna yang bisa dipetik dari kegiatan itu akan mempertebal rasa kebersamaan dan toleransi antar siswa dari berbagai agama.
Berkaitan dengan Hari Kartini, ia memaknai bahwa jiwa dan semangat RA Kartini diharapkan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi para pelajar.
“Yang bisa dicontoh dari RA Kartini adalah perempuan yang berjiwa religius, semangat pembelajar, memiliki kepekaan sosial terhadap sesama dan memiliki moral yang baik,” tutur Sri Wahyu Dini Astari.
Kudnadi