Sebanyak 40 kamar tahanan ini tidak luput dari pemeriksaan petugas. Beberapa barang terlihat ditemukan petugas dari beberapa kamar tahanan tersebut.
Dalam sidak yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pada pukul 21.00 WIB ini, petugas menemukan beberapa barang yang disita dari dalam kamar para tahanan.
Salah satu barang yang ditemukan adalah benda menyerupai pistol. Namun, setelah diperiksa ternyata pistol berbahan kayu tersebut merupakan korek api. Meski hanya korek api, namun petugas tetap menyita dari kamar penghuni tahanan.
Selain itu, petugas juga menemukan beberapa korek api gas, kartu remi, cobek kayu dan batu, serta beberapa benda lainnya seperti lem alteco.
Kepala Lapas Kelas IIB Purwodadi, Soebiyakto mengatakan puluhan barang bukti tersebut terkumpul dari beberapa ruang tahanan para narapidana dan nantinya akan dimusnahkan.
“Hari ini kita melaksanakan sidak ke kamar-kamar para tahanan dan hasil razia ada beragam jenis benda yang kita dapatkan dari para tahanan, seperti pistol mainan. Ini sangat berbahaya,” ujar Soebiyakto.
Tidak hanya itu, petugas juga menemukan lem alteco, alat memasak berupa cobek berbahan batu dan kayu serta benda tajam yang dipergunakan untuk kegiatan pertukangan atau tata rias.
Selain itu ada juga lem alteco. Ada juga cobek berbahan batu dan kayu yang umumnya dipergunakan untuk membuat sambal.
“Lem alteco ini biasanya mereka gunakan untuk membuat suvenir di siang hari. Juga ada cobek ini mestinya tidak perlu dimasukkan ke dalam kamar karena nanti akan memancing jika ada yang ribut, akan melemparkan benda ini ke arah temannya,” tegasnya.
Soebiyakto memaparkan sebenarnya mereka bisa menggunakannya di siang hari, tetapi ya jangan masuk kamar. Boleh dipakai di siang hari, kemudian dikembalikan, bukan dimasukkan ke dalam kamar.
Soebiyakto memaparkan harapan ke depan pasca sidak ini yaitu meningkatkan kewaspadaan adanya barang-barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam kamar para tahanan ini.
Dikatakan, pihak akan makin memperkuat elakukan sinergitas dengan instansi lain. “Sehingga hingga bisa kuat menciptakan Lapas yang dihuni 240 orang ini aman, nyaman, dan baik,” jelas Soebiyakto.
Tya Wiedya