WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Vita Ervina mengungkapkan kebutuhan daging unggas dan kambing lokal di Wonosobo cukup tinggi. Apalagi jika menjelang lebaran kebutuhan daging unggas dan kambing pasti meningkat.
“Kondisi tersebut tentu harus bisa dimanfaatkan oleh para peternak untuk terus mengembangkan potensi peternakan unggas dan kambing lokal,” ujar wakil rakyat dari Dapil VI Jawa Tengah (Wonosobo, Temanggung, Magelang dan Purworejo).
Hal itu disampaikan Vita Ervina saat membuka Bimbingan Teknis “Managemen Bisnis Sektor Peternakan (Unggas dan Kambing)” di Hotel Surya Asia Wonosobo, Jumat (22/4/2022). Bintek diikuti 75 peternak dari Sukoharjo, Kertek dan Sapuran.
Pihaknya meminta jika terjadi kendala dalam mengelola usaha peternakan, para peternak bisa melakukan konsultasi dan koordinasi dengan penyuluh peternakan yang ada di lapangan. Sehingga masalah yang ada bisa segera diatasi.
Kebutuhan Tinggi
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo Drh Sidik Driyono melaporkan kebutuhan telur ayam perhari di Wonosobo mencapai 30 ton. Saat jelang lebaran bisa naik menjadi 50 ton.
“Sementara kebutuhan pasar lokal kambing pertahun sekitar 12 ribu ekor. Sedang kebutuhan untuk luar kota mencapai 10 ribu ekor. Kebutuhan pasar lokal domba 15 ribu ekor pertahun dan permintaan luar daerah mencapai 5 ribu ekor,” ujarnya.
Situasi tersebut, lanjut dia, ironisnya tidak berbanding lurus dengan jumlah unggas dan kambing di Wonosobo yang masih sedikit. Karena itu, stok telur unggas dan daging kambing sebagian masih didrop dari peternak.dari luar daerah.
“Itu tentu peluang yang harus bisa dimanfaatkan oleh para peternak di Wonosobo. Semakin banyak peternak yang sukses mengelola bisnis peternakanya tentu akan berpengaruh bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan petani dan peternak,” tandasnya.
Muharno Zarka