blank
Penandatanganan program Tangkas Aqua Danone, LPTP Surakarta dan Pemkab Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Danone Aqua, LPTP Surakarta dan Pemkab Wonosobo Jawa Tengah, Jumat (22/4/2024), melauncing kick off program tanggap gizi dan Kesehatan Anak Stunting (Tangkas) di Pendopo Bupati setempat.

Launching Kick Off program Tangkas dilakukan Bupati Afif Nurhidayat, didampingi Wakil Bupati M Albar, Kepala Bappeda Dr Jaelan SKP, MKes, Sustainable Development Direktur Danone Indonesia Karyanto Wibowo dan Sekretaris Badan Pengurus Yayasan LPTP Surakarta, Sumino.

Afif Nurhidayat mengapresiasi Danone Aqua dan LPTP Surakarta yang sejak tahun 2019 telah membersamai Pemkab Wonosobo, melalui kolaborasi yang baik dalam menjalankan program Tangkas di wilayah yang dipimpinnya.

“Melalui program Tangkas ini, saya optimis Wonosobo dapat turut menyumbang target penurunan stunting secara nasional. Tentunya dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang saling mendukung,” ujarnya.

Menurut Bupati, berdasarkan Perpres No 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting, ada 5 sasaran prioritas yang harus diperhatikan dan menjadi sasaran intervensi, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita 0-59 bulan.

“Saya berharap sinergi antar 5 pihak, yakni pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat dan media, dapat dilakukan semakin solid serta masing-masing mampu berbagi peran, dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif,” tegasnya.

Selalu Sinergi

blank
Para pihak foto bersama usai launching kick off program Tangkas di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Karyanto Wibowo mengungkapkan Danone Aqua punya tekad satu bumi, satu kesehatan. Dalam menjalankan program di lapangan, pihaknya selalu menggandeng pemerintah untuk mensinkronkan kebijakan yang ada agar satu langkah dan satu tujuan.

“Dukungan program Danone Aqua untuk Wonosobo meliputi petanian berkelanjutan dengan kampung sayur di Desa Blederan. Konservasi pelestarian air, melalui program tanam 1.510 pohon, sumur resapan, biopori dan rorak,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, ada juga program pendampingan UMKM sektor produksi jajanan khas Wonosobo, penanaman dan produksi Kopi Tirto di Desa Mlandi Garung. Penurunan angka stunting yang terjadi di beberapa desa di daerah ini.

Sekretaris Badan Yayasan LPTP Surakarta Sumino menambahkan target dari program yang dilaksanakan tak lain guna meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya kesehatan lingkungan, air bersih, sarana sanitasi dan PHBS.

“Juga asupan gizi seimbang yang berkorelasi dengan pencegahan atau mengurangi kejadian kasus stunting di lokasi program melalui kerjasama multi pihak. Ada beberapa desa yang jadi target dari program Tangkas ini,” tuturnya.

Kepala Bappeda Wonosobo Dr Jaelan SKP MKes melaporkan secara nasional target kasus stunting ada di angka 14 persen. Di Wonosobo saat ini kasus stunting mencapai 28,1 persen. Prosentase tersebut termasuk turun karena kasus stunting di tahun 2019 lalu masih 38,57 persen.

Muharno Zarka