WONOSOBO(SUARABARU.ID)- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo Jawa Tengah Agus Wibowo mengatakan berbicara mengenai potensi pariwisata tentu tidak akan pernah ada habisnya.
“Sebab segala sesuatu yang melibatkan perpindahan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan dengan melibatkan moda transportasi, akomodasi, dan segala aktivitas ekonomi yang memacu kegiatan perekonomian di daerah tujuan merupakan wujud konkrit dari kepariwisataan itu sendiri,” katanya.
Hal itu yang dibidik dan disampaikan oleh Agus Wibowo saat menghadiri Latihan Bersama (Latber) Komunitas Pecinta Anggungan Wonosobo di Taman Selomanik setempat.
Baca Juga: Sejumlah Pejabat di Polres Wonosobo Pindah Tugas, Siapa Saja?
Menurut Agus, event semacam ini merupakan budaya leluhur yang harus terus dilestarikan sebagai bagian dari atraksi tradisional asli Indonesia.
“Ke depan hal itu, menjadi tantangan bersama bahwa atraksi seperti ini harus bisa dikemas dengan baik, indah dan unik. Sehingga menjadi salah satu destinasi minat khusus dan mendorong pertumbuhan pariwisata dan budaya di daerah,” ujar dia.
Dua berharap event sejenis bisa diselenggarakan di lokasi yang berbeda seperti di obyek wisata lain dan dikemas tematik. Misalnya Perkutut Negeri di Awan”. Karena brandingnya Wonosobo adalah negeri di atas awan.
Baca Juga: Ini Hasil Audiensi AirNav Indonesia dengan Bupati Wonosobo Terkait Larangan Penerbangan Balon Udara
Gerakan Kolaboratif
Melalui perkutut ini, lanjutnya, bisa menjadi agen dalam mempromosikan daerah wisata. Apalagi Dieng masuk Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN).
“Kalau wisatawan datang ke Wonosobo dalam jumlah banyak, maka jajannya banyak, tidurnya lama dan makan banyak di sini. Semua uangnya juga ditukar di sini,” papar dia.
Hal itu, cetusnya, tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di Wonosobo. Jika daerah wisata ramai dikunjungi wisatawan tentu akan berdampak pada kemajuan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga: DPRD Wonosobo Keluarkan Rekomendasi Keras Terkait LKPJ Bupati 2021, Apa Saja?
Menurut Agus, perlu ada gerakan kolaboratif dalam mempromosikan destinasi wisata dengan menyelenggarakan Lomba Burung Anggungan lagi.
Misalnya, saran Kadisparbud, menggelar acara serupa di Lubang Sewu Erorejo Wadaslintang atau di Sikunir Sembungan Dieng. Tentu secara teknis perlu dikaji bersama secara mendalam.
“Intinya bahwa penyelenggaraan kegiatan seperti ini yang bisa menciptakan sensasi sehingga menjadi viral. Hal yang biasa-biasa saja akan menjadi hal yang luar biasa apabila viral,” tuturnya.
Pihaknya juga mengapresiasi partisipasi peserta dari luar Wonosobo. Mereka bisa mengajak daerah yang lain untuk datang dan menikmati panorama indah di Wonosobo.
Muharno Zarka