Sekecil apa pun amal ibadah kita, jika itu diniatkan untuk membantu atau orang lain, juga bisa membawa manfaat dan keberkahan, sekaligus bisa dijadikan sarana berdoa kepada Tuhan.

Istilahnya untuk tabarukan atau washilah dari permohonan kita, dan cara seperti itu dibolehkan, walau sekecil apa pun, yang menilai  adalah Tuhan. Maka, bisa jadi amal yang tampak biasa, karena ketulusan dan manfaatnya bagi yang ditolong, bisa dijadikan wasilah dalam berdoa.

blank
Keramaian terminal saat musim mudik. (Ilustrasi)

Baca juga Keajaiban dan Dalam Keterdesakan 

Semua amal kebajikan bisa dijadikan sarana untuk wasilan yang menyebabkan sebuah doa bisa terkabul. Misalnya, ada santri yang bawaannya tidak cerdas, namun dia punya tekad kuat agar hidupnya lebih bermanfaat.

Caranya dia berkhidmad kepada gurunya, membuatkan kopi, cuci pakaian, menyapu, merawat ternak, menyiapkan makan minum, dsb. Karena ketulusannya itu Allah memberi anugerah kepadanya.

Walau dengan ilmu yang pas-pasan, setelah dia kembali ke desanya, banyak yang datang ke kediamannya. Dia yang semula dikenal “tulalit” berubah memiliki kecerdasan luar biasa. Bahkan ada yayasan pendidikan besar menawarinya menjadi kepala sekolah.