blank
Direktur Utama SIG, Donny Arsal (paling kiri) simbolis menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai tanda dimulainya pelatihan untuk tenaga konstruksi di tiga wilayah yaitu Palembang, Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Foto: Humas SIG

JAKARTA (SUARABARU.ID) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan Sinergi Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi, Kamis (7/4), di Hotel Novotel, Palembang.

Sinergi tersebut ditandai dengan pelatihan tenaga konstruksi dengan pembukaan dilakukan oleh Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Putut Marhayudi bersama Direktur Utama SIG, Donny Arsal. dan disaksikan secara virtual oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yudha Mediawan.

Kebutuhan konstruksi untuk infrastruktur, perumahan, dan kawasan yang meningkat di Indonesia seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi, SIG dan PUPR memiliki visi yang sejalan dalam mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan. Hal ini sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan.

PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya adalah Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non-Ordinary Portland Cement (Non-OPC) pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.

Pada instruksi menteri tersebut diamanatkan bahwa untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan spesifikasi material untuk tiap-tiap jenis pekerjaan konstruksi.

Semen Non OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.

SIG, dengan transformasi yang telah dilakukan, mendukung program PUPR dalam konstruksi berkelanjutan melalui inovasi dalam menghadirkan berbagai solusi teknologi konstruksi yang tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi konstruksi.

SIG juga dapat berkontribusi menjadi bagian solusi untuk permasalah emisi gas rumah kaca, ketersediaan air, serta limbah yang terdampak oleh sektor konstruksi. Dalam mendorong penerapan berbagai solusi teknologi konstruksi tersebut, SIG juga mengedepankan pentingnya proses edukasi dan sosialisasi tenaga kerja konstruksi agar dapat melakukan perubahan pada tahap perencanaan serta pelaksanaan praktik kerja di lapangan.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, sebagai pengemban amanah penyelenggaraan jasa konstruksi bersama dengan SIG bersinergi tidak hanya terkait optimalisasi penggunaan semen maupun produk turunan semen sebagai solusi teknologi konstruksi yang ramah lingkungan saja, namun juga mencakup peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi untuk mewujudkan penyelenggaraan jasa konstruksi yang berkelanjutan.