blank
KH Dr In'amuzzahidin MA memberikan tausyah dalam Kajian Dhuha di Masjid Baitur Rasyid Universitas Semarang (USM), pada Selasa, (5/5).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tujuan dalam beribadah sesungguhnya hanya untuk menggapai ridha Allah. Ketika dalam suatu perjalanan ibadahnya mendapat karomah, hal tersebut sebenarnya adalah ujian, jangan sampai terperdaya.

Hal tersebut diungkapkan KH Dr In’amuzzahidin MA dalam Kajiah Dhuha di aula Masjid Baitur Rasyid Universitas Semarang (USM), pada Selasa, (5/5).

“Nek Ono wong iso intuk karomah (kalau ada orang yang mendapat karomah), koyo lungguh neng Awang (seperti bisa duduk di langit), Bisa melihat rahasia – rahasia di antara makhluk Allah, Itu sebetulnya fitnah dan ujian, jangan sampai terperdaya,” kata Gus In’am, sapaan akrab KH Dr In’amuzzahidin MA.

Gus In’am menerangkan, jika setiap manusia memiliki pemikiran bahwa setiap nafasnya terdapat takdir maka tidak akan mudah menyalahkan orang lain.

”Dalam diri setiap manusia ada takdir yang mengalir di setiap nafasnya. Maka kalau kita sudah punya pikiran seperti itu kita tidak pernah menyalahkan orang lain,” terang Gus In’am.

Menurutnya, setiap kejadian itu harus dipandang dari sisi positifnya,.

”Ketika kita sedang janjian dengan seorang teman, kemudian dia tidak tepat waktu maka jangan memarahinya. Anggaplah itu sudah menjadi takdir Allah yang harus kita terima. Jadi konsep tasawuf bisa meredakan emosi,” tandasnya.

Naufal/Muha